a. Faktor Ekonomi
Menurut Pearce dan Robinson (2008:112) Ekonomi suatu negara akan
mempengaruhi kondisi bisnis-bisnis yang terikat langsung pada negara tersebut. Sebagai contoh ketika suku bunga naik, dana yang dibutuhkan untuk meningkatkan modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia, juga ketika suku bunga naik pendapatan yang seharusnya dibelanjakan untuk konsumsi atau permintaan terhadap barang akan berkurang.
b. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap,
opini, dan gaya hidup orang-orang disekitar faktor eksternal perusahaan, yang
berkembang dari pengaruh kultural ekologi, demografi, agama, pendidikan dan etnik.
c. Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum
Pemerintah merupakan regulator, deregulator, pemberi subsidi, pemberi kerja, dan pelanggan dari berbagai organisasi. Faktor kekuatan politik, pemerintah, hukum dapat menjadi peluang ataupun ancaman utama untuk organisasi kecil maupun organisasi besar. Stabilitas politik dan kebijakan pemerintah sangat menentukan kecenderungan dan arah perekonomian nasional. Kondisi lingkungan politik pemerintah tersebut berpengaruh signifikan dan strategis terhadap aktivitas bisnis.
d. Faktor Teknologi
Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus
dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran dan posisi kompetitif perusahaan secara dramatis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, yang menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik perubahan posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa saat ini menjadi ketinggalan jaman.
e. Lingkungan Industri
Porter dalam David (2012: 130), hakikat persaingan suatu industri ini dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu:
1. Kemungkinan masuknya pesaing baru. 2. Persaingan antar perusahaan dalam industri.
3. Potensi pengembangan produk substitusi. 4. Kekuatan tawar menawar penjual/ pemasok. 5. Kekuatan tawar menawar pembeli/ konsumen.
Pemahaman tentang hakikat dan dampak lima hal tersebut sangat penting bagi para pengambil keputusan strategis dalam perusahaan, bukan hanya agar mereka mampu merumuskan strategi, misi, dan kebijakan yang tepat, akan tetapi mampu memanfaatkan peluang yang timbul di masa yang akan datang Masuknya pesaing baru menambah ketat persaingan yang telah ada, hal itu terjadi karena pesaing yang masuk mungkin melihat celah dimana pangsa pasar masih dapat diperoleh mungkin dengan cara merebut pangsa pasar ataupun dengan mengisi pangsa pasar yang belum terisi oleh produsen yang telah ada. Ketika itu pangsa pasar akan terbagi karena adanya perusahaan sejenis yang masuk kedalam industri tersebut, sehingga merupakan ancaman bagi produsen yang ada.
Potensi
Pengembangan
Produk Substitusi
Kekuatan Tawar
Menawar
Penjual/Pemasok
Kekuatan Tawar
Menawar
Pembeli/ Konsumen
Kemungkinan
Masuknya
Pesaing Baru
Persaingan antara
Perusahaan Sejenis
2. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis
Perusahaan-perusahaan sejenis yang telah ada akan saling bersaing dalam
merebut pelanggan, para perusahaan akan menggunakan strategi-strategi bersaing seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi dan meningkatkan iklan. Ini dilakukan karena persaingan antar perusahaan sejenis merupakan ancaman yang terbesar diantara lima kekuatan kompetitif.
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Baru
Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk
substitusi, misalnya minuman teh untuk menggantikan minuman kopi, menggunakan kendaraan mobil dan kendaraan sepeda motor sebagai gantinya. Tekanan persaingan akibat adanya produk substitusi semakin bertambah ketika harga produk substitusi relatif murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti paling mudah di ukur dari seberapa besar pangsa pasar yang direbutnya dan rencana perusahaan produk substitusi tersebut untuk
meningkatkan kapasitas serta penetrasi pasar.
4. Kekuatan Tawar-menawar Penjual atau Pemasok
Para pemasok dapat berada pada posisi tawar menawar yang kuat, dalam arti
mereka dapat menaikan harga bahan yang dipasoknya atau menurunkan mutu bahan yang diperlukan pelanggannya. Perusahaan pemasok memiliki kekuasaan yang besar apabila pemasok mendomisili penguasaan atau pemilikan bahan mentah tertentu bahan baku atau mentah tersebut sulit dicari substitusinya karena berkaitan langsung dengan spesifikasi produk tertentu, dan industri tertentu tidak merupakan pelanggan penting dari pemasok.
5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli atau Konsumen
Para konsumen menjadi lebih kuat apabila berbagai kondisi tertentu terpenuhi
seperti: terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu dan membeli produk yang
diperlukan dalam jumlah besar, harga produk yang dibeli tidak menjadi pertimbangan utama, produksi substitusi yang manfaatnya relatif sama tersedia di pasaran, produk yang dihasilkan oleh industri tidak penting bagi pembeli, semakin banyak perusahaan yang menghasilkan produk serupa sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan, dan untuk pembeli individual, penghasilan yang meningkat akan meningkatkan daya beli
mereka dengan orientasi tertuju pada mutu, bukan harga. Perusahaan pesaing
mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus, memberikan harga khusus, kualitas yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar