1) Penentuan tujuan berinvestasi
Tujuan berinvestasi setiap investor berbeda, misalnya lebaga dana pensiun yang bertujuan untuk memperoleh dana untuk membayar dana pensiun nasabahnya dimasa depan berkemungkinan memilih investasi pada portofolio reksadana. Sedangkan bagi lembaga penyimpanan dana seperti bank, bertujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi dan akan berinvestasi pada sekuritas yang lebih mudah diperdagangkan ataupun pada penyalur kredit yang lebih berisiko namun memberikan harapan return tinggi.
2) Penentuan kebijakan investasi
Tahap ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, properti, dll). Investor juga harus memperhatikan batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi seperti jumlah dana yang dimiliki, porsi pendistribusian dana tersebut, serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.
3) Pemilihan strategi portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya.
Strategi portofolio yang dapat dipilih yaitu strategi portofolio aktif dan strategi
portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham.
Dengan strategi aktif, investor berusaha mengidentifikasi saham yang
berkemungkinan bagus di masa datang hal tersebut berarti investor mencoba mencari winners. Sebaliknya dengan strategi pasif, investor dapat membeli reksadana (mutual fund). Dengan serentak mempertimbangkan alokasi set dan pemilihan sekuritas.
4) Pemilihan aset
Tahap ini bertujuan mencari kombinasi portofolio efisien, yaitu portofolio yang
menawarkan return harapan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return harapan tertentu dengan tingkat risiko terendah.
5) Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi, namun bukanlah tahap terakhir karena keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus menerus, artinya jika tahap pengukuran dan evaluasi kerja telah dilewati namun hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama dan seterusnya hingga dicapai keputusan investasi yang paling optimal.
Tahap pengukuran dan evaluasi kerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking dilakukan terhadap indeks portofolio pasar untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar).
Teori faktor yang mempengaruhi keputusan investasi, menurut Tandelilin (2010) investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini. Tujuannya adalah memperokeh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang . dalam artinya, investor menginvestasikan dana dalam bentuk-bentuk seperti saham, tanah,
bangunan dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar