Air di alam terjadi dari hasil proses siklus hidrologi, yaitu suatu proses terjadinya penguapan air permukaan, pembasahan kulit bumi oleh air atau tengkapan air berbentuk embun. Sebagai molekul air yang ringan menjadi awan di udara. Berkumpulnya molekul air yang didinginkan di awan menjadi molekul air semakin besar dan membentuk kristal air yang berat dan akibat grafitasi jatuh kembali ke permukaan bumi yang kemudian disebut hujan. Proses yang terjadi adalah proses penguapan (evaporasi) dan transpirasi. Air hujan kembali ke permukaan tanah, mengalir ke sungai dan teresap ke dalam perut bumi menjadi air tanah. Air yang mengalir di permukaan tanah ini disebut ”run-off water” atau limpasan (Tjokrokusumo, 1998).
Siklus hidrologi adalah suatu proses yang diawali oleh evaporasi/penguapan kemudian terjadinya kondensasi dari awan hasil evaporasi. Awan terus terproses, sehingga terjadi hujan yang jatuh kepermukaan tanah. Pada saat air hujan jatuh ke permukaan tanah, sebagai air run off meresap ke dalam lapisan tanah. Limpasan air permukaan mengalir kepermukaan air di laut, danau, dan sungai. Air infiltrasi meresap kedalam lapisan tanah, menambah tinggi muka air tanah (Hasmar, 2002).
Bagian dari air yang sampai ke permukaan tanah disebut persediaan air permukaan, yang akan mengalir ke permukaan atau masuk ke dalam tanah. Peristiwa masuknya air ke dalam tanah disebut infiltrasi. Aliran permukaan akan terkumpul di dalam danau dan reservoir atau sungai kemudian ke laut. Air yang masuk ke dalam tanah dapat kembali ke udara dengan penguapan langsung dari permukaan tanah melalui transpirasi oleh tumbuhan atau penguapan dari permukaan sungai setelah air tersebut sampai ke dalam sungai melalui aliran bawah tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar