Selasa, 30 Juli 2019

Rasio Manejemen Hutang (skripsi dan tesis)


Seberapa jauh sebuah perusahaan menggunakan pendanaan melalui
hutang atau pengungkit keuangan (financial laverage). Memiliki tiga
implikasi yang penting: 1) dengan memperoleh dana melalui hutang, para
pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan
tersebut sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan, 2) kreditor
akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri, sebagai
satuan batasan keamanan, sehingga mungkin tinggi proporsi dari jumlah
modal yang diberikan oleh pemengang saham, maka semakin kecil risiko
yang harus dihadapi kreditor, 3) jika perusahaan mendapatkan hasil dari
investasi yang didanai dari hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang
dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar, atau
diungkit.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio hutang relatif tinggi
ketika perekonomian berada pada posisi normal, namun memiliki rasio
kerugian ketika ekonomi mengalami resesi. Oleh sebab itu, keputusan
akan penggunaan hutang mengharuskan perusahaan menyeimbangkan
tingkat ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi dengan risiko yang
meningkat. Rasio total hutang terhadap total aktiva, yang umumnya
disebut sebagai rasio hutang, akan mengukur persentase dari dana yang
diberikan kreditor. Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang
jangka panjang. Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah
karena semakin rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman
dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Pemegang
saham, di lain pihak, mungkin menginginkan lebih banyak laverage
karena akan memperbesar ekspektasi kentungan

Tidak ada komentar: