Kepuasan kerja karyawan merupakan ukuran sampai seberapa jauh
perusahaan dapat memenuhi harapan karyawan yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam pekerjaan dan jabatannya (Kuswandi, 2004: 14).
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku pada dirinya (Muhammad, 2001: 14).
Hal senada juga dinyatakan oleh Kuswandi (2004: 5), yang menyebutkan
bahwa kepuasan tidak lain menyangkut “berbuat yang terbaik” sesuai dengan
persepsi karyawan, sehingga untuk mengukur kepuasan karyawan dengan benar harus memakai dasar yang tepat dalam melakukan penelitian, yaitu mengetahui dengan tepat apa kebutuhan yang dianggap paling penting bagi mereka (prioritas utama karyawan).
Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan terlihat
pada kepentingan para manajer pada kepuasan kerja karyawan yang cenderung berpusat pada efeknya terhadap kinerja karyawan. Para peneliti telah mengenali hal ini, maka kita mendapatkan banyak sekali studi yang dirancang untuk menilai dampak kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan (Suprijadi, 2001: 18).
Wesiati Setyaningsih (2003: 66), berdasarkan penelitian menyatakan
bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila ada kepuasan kerja yang
dirasakan karyawan. Dwi Maryani dan Bambang Supomo (2001), menyatakan
bahwa karakteristik pekerjaan, sikap dan kemampuan atasan, dukungan dan kerja sama rekan sekerja merupakan faktor yang penting yang mendorong pekerja untuk meningkatkan kinerjanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar