1. Analisis Univariate
Kata univariate terbentuk dari kata uni (satu) dan variate (variable), sehingga analisis
univariat adalah analisis satu variabel. Contoh analisis univariat adalah pengukuran rata-rata (mean),
standar deviasi dan varian sebagai ukuran pusat dari sekelompok data. Jadi analisis univariate lebih
bersifat analisis tunggal terhadap satu variabel. Menurut Supranto (2010:7) kalau nasabah suatu bank
ditanya tentang jumlah tabungannya, penghasilan per bulan, umur, tingkat pendidikan dan jumlah
anggota keluarga maka diperoleh lima variabel yang berdiri sendiri dan tidak dikaitkan dengan
variabel lain. Jadi analisis disebut univariat jika setiap variabel berdiri sendiri tidak terkait dengan
variabel lain. Analisis terhadap variabel tunggal ini disebut univariate. Dengan demikian analisis
univariat boleh saja dikatakan sebagai analisis statistik deskriptif. Dalam statistika dikenal istilah
statistik deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif berfungsi mendeskripsikan karakteristik dari
sekelompok hasil data penelitian terhadap variabel tunggal. Sedangkan statistik inferensial berusaha
menyimpulkan fenomena atau hubungan-hubungan antara lebih dari satu variabel pada sebuah
persamaan statistik.
2. Analisis Bivariat
Kata bivariate berasal dari kata bi (dua) dan variate (variable), sehingga analisis bivariate
berkaitan dengan dua variabel. Misalnya analisis korelasi yang mencari keeratan hubungan antara dua
variable exogen dan endogen. Menurut Sunyoto (2007:31) pengukuran korelasi bivariat dapat
dibedakan menjadi pengukuran secara linear (termasuk parsial) dan secara berganda (multiple). Yang
dimaksud dengan pengukuran korelasi linear adalah pengukuran atau perhitungan korelasi yang hanya
melibatkan satu variable bebas (independent atau X) dan satu variable terikat (dependent atau Y).
Sedangkan pengukuran korelasi berganda adalah perhitungan korelasi dengan melibatkan lebih dari
satu variabel independent (bebas) dengan satu variabel dependent (terikat).
Analisis multivariate berasal kata multi (banyak) dan variate (variable), sehingga analisis
multivariate adalah analisis terhadap banyak variable yang merupakan pengembangan dari analisis
univariate dan bivariate.
3. Analisis multivariate
Analisis multivariate memiliki lebih dari dua variabel. Supranto (2010:18)
mengilustrasikan analisis multivariate dengan adanya masalah atau gap yang disebabkan oleh tidak
adanya kesesuaian antara harapan (expected) dan kenyataan (observed). Setiap masalah pasti ada
BAB
II
18 Analisis Multivariat
faktor-faktor penyebab (pada umumnya lebih dari satu penyebab). Kalau masalah kita sebut variabel
dependen (Y) dan faktor penyebab kita sebut variabel bebas (X) maka masalah (Y) adalah fungsi dari
X1, X2, X3….… Xn. Fenomena ini disebut fenomena multivariate. Dengan demikian, analisis
multivariate ini merujuk kepada teknik statistik tertentu yang menganalisis banyak variabel secara
simultan. Contoh analisis multivariat adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang akhir-akhir ini
berkembang pesat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar