Rabu, 16 Januari 2019

Strategi Perencanaan Agregat (skripsi dan tesis)


Strategi perencanaan agregat dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas terhadap pilihan kapasitas, pilihan permintaan dan pilihan campuran dari keduanya. Strategi dapat berjalan dan berfungsi apabila memiliki tahapan umum untuk membuat suatu perencanaan produksi agregat sebagai berikut :
a.       Menentukan permintaan untuk setiap periode perencanaan.
b.      Menentukan kapasitas pada setiap periode.
c.       Menelusuri kebijakan departemen yang berhubungan.
d.      Menentukan biaya per unit untuk setiap kerja, lembur, sub kontrak, persediaan dan biaya lain yang relevan.
e.       Mengembangkan alternatif perencanaan dan menghitung biayanya.
f.       Jika perencanaan yang memuaskan telah tersusun, maka diseleksi yang paling tepat sesuai tujuannya, jika tidak terbentuk maka kembali kepada tahap 5.
Ruang lingkup perencanaan agregat dapat dilihat pada Gambar berikut. Langkah ini untuk perusahaan yang make to stock. Bila perusahaan make to order, maka peramalan tidak perlu dilakukan (cukup dengan daftar order pelanggan saja).
Persyaratan dalam perencanaan produksi adalah menentukan prakiraan. Peramalan diprediksi berdasarkan tingkat permintaan secara keseluruhan. Menurut Baroto (2002), strategi pilihan perencanan agregat dapat dilakukan dengan rincian pilihan keputusan sebagai berikut :

a.       Pilihan Kapasitas Dasar Produksi
1)      Mengubah tingkat persediaan, manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa depan dengan tidak mengesampingkan biaya-biaya akibat peningkatan persediaan tersebut.
2)      Menyeragamkan jumlah tenaga kerja dengan cara pengangkatan atau memberhentikan karyawan. Disesuaikan dengan tingkat produksi dan akibatnya.
3)      Menyeragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong, dengan tujuan menjaga agar tenaga kerja tetap konstan.
4)      Sub kontrak, sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan sub kontrak selama periode permintaan tinggi.
5)      Penggunaan karyawan paruh waktu, untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja yang tidak terampil.
b.      Pilihan Permintaan
1)      Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, perusahaan dapat meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan dan diskon.
2)      Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi. Strategi hanya dilakukan jika perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan loyalitas pelanggan karena dapat menyebabkan kehilangan penjualan.
3)      Perpaduan produk dan jasa yang counter seasonal, (Perusahaan dapat memproduksi produk yang berbeda pada musim yang berbeda).
c.       Pilihan Campuran
1)      Strategi perburuan, yaitu mengatur tingkat produksi sesuai dengan permintaan yang diprediksi melalui variasi pilihan-pilihan di atas.
2)      Strategi bertingkat, yaitu menjaga tingkat output, nilai produksi, atau jumlah tenaga kerja yang tetap sepanjang horizon perencanaan

Tidak ada komentar: