Bowles (1984) menuliskan bahwa tanah merupakan campuran dari partikel partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis sebagai berikut :
- Berangkal atau boulders yaitu potongan batuan yang besar dengan ukuran 250 mm sampai 300 mm.
- Kerakal (cobbles) atau pebbles yaitu batuan yang berukuran 150 mm sampai 250 mm.
- Kerikil atau gravel merupakan partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm
- Pasir atau sand merupakan batuan yang berukuran antara 0,074 mm sampai 5 mm
- Lanau atau silt merupakan batuan berukuran antara 0,002 mm sampai 0,074 mm
- Lempung atau clay adalah partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm
- Koloid (colloids) adalah partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,001 mm.
Faktor utama yang mempengaruhi kualitas campuran tanah semen adalah macam tanah, kadar semen, pemadatan, waktu pemeraman, cara pencampuran (Hardiyatmo,2006).
Ruktiningsih (2002) melakukan penelitian tentang stabilisasi tanah lempung menggunakan semen. Hasil penelitian menunjukan penambahan semen pada tanah lempung terjadi kenaikan batas cair, batas plastis, menurunkan indeks plastisitas dan menaikan berat volume kering tanah, menurunkan kadar air optimum, menaikan nilai CBR, menurunkan nilai swelling.
Wesley (1977) menyatakan pada tanah berbutir halus diketahui tidak ada hubungan langsung antara sifat-sifatnya dengan ukuran butir-butirnya,maka untuk menyatakan sifat dan mengklasifikasikannya dipakai metoda lain terutama percobaan batas Atterberg.
Tanah yang baik untuk konstruksi perkerasan jalan adalah tanah dasar (Subgrade) yang berasal dari lokasi sendiri atau didekatnya yang telah dipadatkan sampai tingkat kepadatan tertentu sehingga mempunyai kekuatan daya dukung yang baik serta berkemampuan mempertahankan perubahan volume selama masa pelayanan walaupun terdapat perbedaan kondisi lingkungan dan jenis tanah setempat.(Sukirman,1995).
Sifat tanah yang akan dipergunakan sebagai bahan tanah dasar jalan , tanah itu dikelompokan berdasarkan sifat plastisitas dan ukuran butirnya, serta kuat dukung tanah dasar yang dapat diperkirakan dengan mempergunakan hasil klasifikasi tanah ataupun dengan mencari nilai CBR dan dinyatakan dalam persen (Sukirman,1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar