Dalam suatu politik Luar Negeri
suatu negara sangat berpengaruh terhadap suatu kepentingan nasional negara
tersebut. Kepentingan Nasional merupakan konsepsi yang sangat umum tetapi
merupakan unsur yang menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi negara. Unsur
tersebut mencakup Self preservation
(kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara), Independence (kemerdekaan), Territorial integrity (keutuhan
wilayah), Military security (keamanan militer) dan Economic well
being (kesejahteraan ekonomi).[1]
Kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja
yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas negara
lain.[2]
a.
Self
Preservation yaitu hak untuk mempertahankan diri.
Self preservation merupakan
sebuah hak yang sangat hakiki dan esensial sebagai tujuan fundamental suatu
negara. Kategori kepentingan nasional ini juga merupakan prasyarat vital bagi
tujuan negara di seluruh dunia. Upaya mempertahankan diri juga memiliki
keterkaitan dengan harkat dan martabat bagi suatu negara yang berdaulat untuk
kelangsungan jalannya suatu negara.
b.
Independence yaitu
tidak dijajah atau tunduk terhadap negara lain.
Independence atau
kemerdekaan merupakan faktor penting dari kepentingan nasional suatu negara.
Kemerdekaan juga berperan vital seperti halnya self preservation karena
faktor ini memiliki hubungan yang kuat dengan kemandirian suatu negara untuk
dapat menjalankan jalannya sistem kenegaraan tanpa campur-tangan asing, baik
secara langsung ataupun tidak langsung yang pada akhirnya dapat mewujudkan
sebuah pola pemerintahan yang stabil untuk mewujudkan kesejahteraan negaranya.
c.
Military Security yaitu
tidak ada gangguan dari kekuatan militer negara lain.
Military security atau
keamanan militer merupakan bagian dari kepentingan nasional yang bersifat
vital. Faktor ini sangat berpengaruh untuk menjaga kelangsungan suatu negara,
sekaligus sebagai ujung tombak dalam menghadapai ancaman dari dalam dan luar
negara. Dalam perkembangannya keamanan militer bukan hanya menyangkut sumber
daya militer fisik, namun juga non-fisik yang juga berperan sebagai tolak ukur
kemajuan militer suatu negara.
Kemampuan suatu negara dalam
membentuk sebuah aliansi, pakta dan kerjasama bidang pertahanan mampu menjadi
sebuah parameter keamanan militer. Sebuah negara yang memiliki yang sumber daya
alutsista yang besar tentunya tidak akan optimal tanpa disertai dengan adanya
kerjasama dan perluasan hegemoni ke negara atau regional lainnya, demikian juga
sebaliknya.
d.
Territorial Integrity yaitu
keutuhan wilayah.
Territorial integrity merupakan
elemen penting sebagai tujuan negara. Keutuhan wilayah bukan hanya mampu
berperan sebagai aset nasional, namun juga sebagai upaya preventif sekaligus
persuasif untuk meredakan separatisme sebagai salah satu isu yang mengemuka
dalam percaturan politik internasional dewasa ini. Keutuhan wilayah juga
memiliki keterkaitan yang erat dengan kerjasama dan bentuk-bentuk kesepahaman
lainnya dengan negara tetangga dan manajemen perbatasan (borderness
management) yang optimal.
e.
Economic
Well Being yaitu kesejahteraan ekonomi.
Economic well being merupakan
elemen penting dari kepentingan nasional suatu negara. Kesejahteraan ekonomi
bukan hanya mampu menjadi parameter yang menunjukkan tingkat kemajuan suatu
negara sehingga berpengaruh bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya,
namun kemajuan ekonomi juga menentukan citra suatu negara di mata negara-negara
internasional. Negara yang memiliki perekonomian maju dewasa ini merupakan
negara yang memiliki posisi tawar (bargain position) yang tinggi dan
strategis dalam percaturan politik internasional.
Dalam kaitannya dengan kasus penolakan India atas
sanksi embargo ekonomi Amerika Serikat terhadap Iran, faktor penting yang
menjadi dasar kepentingan India dalam penolakan tersebut adalah Economic Well Being. Kebutuhan India
akan sumber daya energi minyak sangatlah besar. Iran merupakan negara penyuplai
minyak terbesar kedua bagi India setelah Arab Saudi. Sementara India telah
menyumbang lebih dari 10 persen ekspor tahunan Iran minyak, yang bernilai
sekitar $ 12 miliar.[3]
Selain itu hubungan perdagangan antara India dan
Iran semakin erat. Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi dan mitra
Indianya menegaskan pentingnya hubungan bilateral antara Iran dan India. Iran
dan India saat ini memiliki neraca perdagangan sebesar USD 16 miliar. Menurut Ali
Akbar Salehi, jumlah itu belum mencerminkan kapasitas yang ada akan mengambil
langkah tertentu untuk meningkatkan jumlah neraca perdagangan tersebut.[4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar