Pengidentifikasi risiko merupakan proses penganalissan untuk menemukan secara sistematis dan berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) yang menentang perusahaan. Untuk itu diperlukan, Pertama: suatu checklist dari pada semua kerugian potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan; Kedua: untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menentukan mana dari kerugian potensial yang tercantum dalam checklist oleh perusahaan yang sedang dianalisis. (Norken et al, 2012: 4-5)
Strategi reaktif memonitor proyek terhadap kemungkinan risiko. Umumnya dalam manajemen proyek, sumber-sumber daya sering dikesampingkan, padahal seharusnya sumber-sumber daya tersebut sering menjadi masalah yang sebenarnya / penting. (Rodrigues-da-Silva dkk, 2014: 3-7)
Strategi proaktif dimulai sebelum kerja teknis diawali. Risiko potensial diidentifikasi, probabilitas dan pengaruh proyekdiperkirakan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudianmembangun suatu rencana untuk manajemen risiko. (Rodrigues-da-Silva dkk, 2014: 2-4)
Kategori risiko menurut Robert Charette meliputi risiko yang sudah diketahui, risiko yang dapat diramalkan, dan risiko yang tidak diharapkan. Risiko yang sudah diketahui adalah risiko yang dapat diungkap setelah dilakukan evaluasi secarahati-hati terhadap rencana proyek, bisnis, dan lingkungan teknik dimanaproyek sedang dikembangkan, dan sumber informasi reliable lainnya, seperti tanggal penyampaian yangtidak realitas, kurangnya persyaratan yang terdokumentasi, kurangnya ruag lingkupsoftware, dan lingkungan pengembangan yang buruk. Risiko yang dapat diramalkan biasanya diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya, misalnya pergantian staf, komunikasi yang buruk dengan para pelanggan, dan mengurangi usaha staff bila permintaan pemeliharaansedang berlangsung dilayani. Risiko yang tidak diharapkan biasanya dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat sulit untukdiidentifikasi sebelumnya. Identifikasi risiko dalah usaha sistematis untuk menentukanancaman terhadap rencana proyek. Tujuan identifikasi risiko adalah untuk menghindari risiko bilamana mungkin, serta menghindarinyasetiap saat diperlukan. (Cervone, 2006: 8-12)
Ada dua cara melakukan proyeksi risiko, yaitu probabilitas di mana risiko adalah nyata dan konsekuensi masalah yang berhubungan dengan risiko. Perencanaan proyek bersama dengan manajer dan staf teknikmelakukan 4 aktifitas proyeksi risiko, yaitu membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinanrisiko yang dirasakan, menggambar konsekuensi risiko, memperkirakan pengaruh risiko pada proyek dan produk, mencatat keseluruhan akurasi proyeksi proyek risiko sehingga, sehingga akan tidak ada kesalahpahaman. (Shiyu Mu dkk, 2014: 5-7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar