Dedak halus merupakan produk samping penggilingan gabah (rice mill). Bahan ini di pedesaan dapat diperoleh setiap kali menumbuk padai. Kulit gabah yang mengelupas dan hancur beserta selaput beras disaring dengan ayakan lembut untuk dipisahkan dari ampasnya. Dedak halus ini dalam pembuatan pakan ikan digunakan sebagai sumber karbohidrat (Widayati, 1996).
Dedak padi merupakan sumber energi bagi ternak, disamping sebagai sumber vitamin B yang dukup baik. Penggunaan dedak dalam makanan bertujuan sebagai bahan pengisi agar makanan bersifat bulky (menggumpal) dan tidak memiliki kepadatan yang terlalu tinggi.(BPPT, 2000)
Dedak yang bermutu baik, kandungan gizinya adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Kandungan Gizi Dalam Dedak.
No. | Kandungan gizi | Jumlah (%) |
1. | Karbohidrat | 28,62 |
2. | Serat kasar | 24,46 |
3. | Lemak | 12,15 |
4. | Protein | 11,35 |
5. | Air | 10,15 |
6. | Abu | 10,5 |
7. | Nilai ubah | 8 |
Dalam menggunakan dedak halus untuk campuran makanan ikan, diharapkan berhati-hati dalam memilihnya. Sebab besar sekali kemungkinan dedak itu banyak campurannya, seperti campuran sekam, pasir, batu kapur, tepung batu dll. Selain itu, dedak yang sudahterlalu lama disimpan (sampai 3 bulan atau lebih), mutunya juga sudah merosot vitaminnya, sudah rusak dan baunyapun tengik (Widayati, 1996).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dedak antara lain
- Memperhatikan baunya. Untuk itu perlu dicium dedaknya dan dirasakan apakah berbau enak atau tidak (bila berbau tengik, berbau jamur yang apek atau berbau obat berarti jelek).
- Memperhatikan kelembabannya. Untuk itu perlu diraba dedaknya dengan tangan. Dedak yang baik akan melekat pada seluruh tangan.
- Bentuk luarnya perlu dihancurkan, apakah berbentuk kapur halus, kasar atau lembut.
- Dibandingkan dengan sejumlah dedak yang diamati dengan dedak yang sudah jelas bermutu baik dalam jumlah yang sama, untuk mengetahui adanya bahan-bahan campuran.
- Warnanya harus sesuai dengan warna berasnya. Ada yang kuning, keabu-abuan, kuning muda, kecoklatan dll (Mudjiman, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar