Kamis, 01 Desember 2016

Teori Belajar yang Melandasi Teknik Probing (skripsi dan tesis)


Teori konstruktivisme mengungkapkan bahwa siswa sebaiknya secara aktif membangun sendiri pengetahuannya. Pandangan konstruktivis tentang pembelajaran menyatakan siswa seyogianya diberi kesempatan agar menggunakan strategi sendiri dalam belajar secara sadar dan guru membimbing siswa ke tingkat pengetahuan yang lebih tinggi.
Driver (dalam Suparno, 1996:49) mengungkapkan beberapa prinsip konstruktivisme, yaitu : (a) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial; (b) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa kecuali dengan keaktifan siswa; (c) siswa aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep; (d) guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan dengan mulus.
Teori Piaget (dalam Suparno, 1999:30) mengungkapkan bagaimana suatu pengatahuan dapat diperoleh, menurutnya pengetahuan merupakan adaptasi pikran terhadap realitas, seperti orrganisme beradaptasi dengan lingkungannya. Menurutnya pengetahuan datang dari tindakan dan sebagian besar perkembangan kognitif bergantung kepada seberapa jauh seseorang aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Jika seseorang tidak melakukan adaptasi maka akan terjadi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga untuk memberi respon terhadap lingkungannya maka harus melakukan akomodasi. Akomodasi itu sendiri adalah mengubah struktur kognitif yang tidak sesuai menjadi struktur baru yang sesuai (adaptasi), sehingga mencapai keseimbangan (equilibrium) lagi.
Seorang guru harus mampu memfasilitasi siswanya dalam membangun pengetahuannya dengan cara menstimulasi terjadinya proses adaptasi. Staton (1978:48) menyatakan salah satu cara untuk menstimulasinya dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang tersusun secara sistematis yang dapat diajukan pada saat-saat yang tepat selama pembelajaran berlangsung.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Osman dan Hannafin (1994:9-10) guru dapat membimbing siswa dari tingkat berpikir yang lebih rendah menuju tingkat berpikir yang lebih tinggi dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai ’apa’ atau ’kapan’ untuk mengungkapkan pengetahuan awal siswa lalu diajukan dengan pertanyaan ’bagaimana’ dan ’mengapa’, teknik membimbing dengan serangkaian pertanyaan demikian disebut teknik probing

Tidak ada komentar: