Kamis, 01 Desember 2016

Metode Pembelajaran dengan Teknik Probing (skripsi dan Tesis)


Probing menurut bahasa adalah penyelidikan (Echol dan Shadily, 1996:448). Namun menurut Wijaya (1999:16) probing adalah suatu teknik pembelajaran dengan cara mengajukan satu seri pertanyaan untuk membimbing siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya agar dapat membangun sendiri menjadi pengetahuan baru.
Aktivitas secara fisik yang diharapkan terjadi dengan teknik probing guru adalah sebagai berikut : siswa melakukan observasi (mengamati, mengukur, mencatat data), menjawab pertanyaan, dan mengajukan pertanyaan atau sanggahan, sedangkan aktivitas berpikirnya adalah asimilasi, akomodasi dan pembentukan pengetahuan baru (Wijaya, 1992:21). Aktivitas guru dalam menyampaikan teknik probing sesuai dengan langkah-langkah probing dapat dijabarkan melalui tujuh tahap probing sebagai berikut :
a.       Tahap I, menghadapkan siswa pada situasi baru, misalnya dengan memperlihatkan gambar, cerita atau situasi lainnya yang mengandung teka-teki.
b.      Tahap II, menunggu beberapa saat guna memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam merumuskannya.
c.       Tahap III, mengajukan pertanyaan sesuai dengan TPK/indikator kepada seluruh siswa.
d.      Tahap IV, menunggu beberapa saat guna memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam merumuskannya
e.       Tahap V, menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan.
f.       Tahap VI, jika jawaban siswa tepat maka guru meminta tanggapan siswa lain tentang jawaban tersebut. Jika siswa tersebut mengalami kemacetan menjawab dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawaban.
g.      Tahap VII, mengajukan pertanyaan akhir kepada siswa untuk menunjukkan bahwa TPK/indikator tersebut benar-benar telah dipahami.

Tidak ada komentar: