Ada beberapa definisi tentang
pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh
para ahli pendidikan. Slavin (1995) dalam Nur Asma. (2006: 11)
mendefinisikan belajar kooperatif sebagai berikut “cooperative learning methods
share the idea that students work together to learn and are responsible for
their teammates learning as well as their own”. Definisi ini mengandung
pengertian bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama saling
menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar
secara individu maupun kelompok.
Davidson dan Kroll (1991) dalam Nur
Asma. (2006: 11) mendefinisikan belajar kooperatif adalah kegiatan yang
berlangsung di lingkungan belajar siswa dalam kelompok kecil yang saling
berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada dalam tugas mereka. Roestiyah N.K. (2001: 15) mengemukakan bahwa
tehnik ini ialah suatu cara mengajar dimana siswa di dalam kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
teridiri dari lima atau tujuh siswa, mereka bekerja sama dalam memecahkan
masalah, atau melaksanankan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan
pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
Berdasarkan definisi di atas dapat
dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif ialah siswa belajar dengan cara bekerja
sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan penuh
tanggung jawab pada aktifitas belajar kelompoknya, sehingga materi yang
diajarkan guru mudah dipahami oleh seluruh anggota kelompok. Pembelajaran
kooperatif menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Hal ini dilandasi
oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika
mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Banyak anggota
suatu kelompok dalam belajar kooperatif, biasanya terdiri dari empat sampai
enam orang dimana anggota kelompok yang terbentuk diusahakan heterogen
berdasarkan perbedaan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan etnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar