Kamis, 01 Desember 2016

Pelaksanaan Metode Pembelajaran dengan advance organizer

a.       Teknik Pelaksanaan
Pertama-tama guru menyajikan kerangka konsep yang umum dan menyeluruh untuk kemudian dilanjutkan dengan peryataan informasi yang lebih spesifik. Kerangka umum (organizer) tersebut berfungsi sebagai penyusun yang mengorganisasikan semua informasi selanjutnya yang akan diasimilasikan oleh siswa, sehingga siswa dapat menjelaskan mengintegrasikan dan menghubungkan materi dengan materi yang telah dimiliki sebelumnya
b.      Langkah-Langkah
Adapun langkah-langkah dalam Model pembelajaran advance organizer terdiri dari tiga fase yang saling berkaitan yaitu:
1)     Penyajian advance organizer
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase ini adalah sebagai berikut:
a)Mengklarifikasikan tujuan pengajaran
Dalam hal ini dimaksudkan untuk membangun perhatian peserta didik dan menuntun mereka pada tujuan pembelajaran dimana keduanya merupakan hal penting untuk membantu terciptanya belajar bermakna.
b)     Menyajikan organizer
Penyajian kerangka konsep yang umum dan menyeluruh untuk kemudian dilanjutkan dengan penyajian informasi yang lebih spesifik. Gambaran konsep/proposisi yang utama harus dikemukakan secara jelas dan hati-hati sehingga siswa mau melakukan eksplorasi baik berupa tanggapan maupun mengajukan contoh-contoh.
Advance organizer merupakan pernyataan umum yang memeperkenalkan bagian-bagian utama yang tercakup dalam urutan pengajaran. Advance organizer berfungsi untuk menghubungakan gagasan yang disajikan di dalam pelajaran dengan informasi yang telah berada didalam pikiran siswa, dan memberikan skema organisasional terhadap informasi yang sangat spesifik yang disajikan.
c)Memancing dan mendorong pengetahuan dan pengalaman dari siswa.
Pada bagian ini peran aktif siswa tampak dalam bentuk memberikan respon terhadap presentasi organisasi yang diberikan guru.


2)     Penyajian bahan pelajaran
Fase kedua ini dapat dikembangkan dalam bentuk diskusi, ekspositori, atau siswa memperhatikan gambar-gambar, melakukan percobaan atau membaca teks, yang masing-masing diarahkan pada tujuan pengajaran yang ditunjukan pada langkah pertama, pengembangan sistem hirarki dalam PBM dapat dilaksanakan dengan cara:
a)      Diferensiasi progesif
Suatu proses mengarahkan masalah pokok menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan khusus. Guru dalam mengajarkan konsep-konsep dari yang paling ingklusif kemudian konsep yang kurang ingklusif setelah itu baru yang khusus seperti contoh-contoh.
b)      Rekonsiliasi integrative
Pengetahuan baru yang harus dihubungkan dengan isi materi pelajaran sebelumnya. Penyusunan ini berguna untuk mengatasi atau mengurangi pertentangan kognitif

3)     Penguatan Organisasi Kognitif
Tujuan fase ketiga ini mengaitkan materi belajar yang baru dengan struktur kognitif siswa. Ausubel mengidentifikasikan menjadi empat aktifitas, yaitu:
a)      Menggunakan prinsip-prinsip rekonsiliasi intergratif.
Aktivitas ini mempertemukan materi belajar yang baru dengan struktur kognitif siswa. Dapat dikembangkan oleh guru melalui:
-          Mengingatkan siswa tentang gambaran menyeluruh gagasan/ide.
-          Menanyakan ringkasan dari atribut materi pelajaran yang baru.
-          Mengulangi defenisi secara tepat.
-          Menanyakan perbedaan aspek-aspek yang terdapat dalam materi.
-          Menanyakan bagaimana materi pelajaran mendukung konsep atau preposisi yang baru digunakan.
b)      Meningkatkan kegiatan belajar (belajar menerima)
Dapat dilakukan dengan cara:
-          Siswa menggambarkan materi baru dengan menghubungkannya melalui salah satu aspek pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
-          Siswa memberi contoh-contoh terhadap konsep yang berhubungan dengan materi.
-          Siswa menceritakan kembali dengan menggunakan kerangka referensi yang dimiliki.
-          Siswa menghubungkan materi dengan pengalaman atau pengetahuan yang dimilikinya.
c)      Meningkatkan pendekatan kritis tentang bahasan pokok.
Dilakukan dengan menanyakan kepada siswa tentang asumsi atau pendapatnya yang berhubungan dengan materi pelajaran. Guru memberikan pertibangan dan tentangan tehadap pendapat tersebut dan meyatukan kontradiksi apabila terjadi silang pendapat.
d)     Mengklarifkasikan
Guru dapat melakukan klarifikasi dengan cara memberi tambahan informasi baru atau mengaplikasikan gagasan ke dalam situasi baru atau contoh lain (http://aryes-hidayat.blogspot.com/).
Dari uraian diatas jelaslah bahwa melalui model pembelajaran Advanced Organizer, siswa dapat melihat hubungan antara materi pelajaran yang telah dipelajari dengan materi berikutnya sehingga menjadikan pelajaran matematika merupakan pelajaran yang menarik dan disenangi oleh siswa. Akibatnya hasil belajar siswa akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan

Tidak ada komentar: