Agar
dapat memberikan pengertian yang lebih jelas tentang masalah pengawasan ini
maka terlebih dahulu dikemukakan pendapat dari Sofjan Assauri tentang
pengawasan sebagai berikut :
"Suatu pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang
telah atau sedang dilakukan agar kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa yang
diharapkan dan direncanakan".
Dalam menjalankan sistem produksi,
kegiatan pengawasan tidak dapat terlepas dari kegiatan perencanaan agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.M. Manulang mendefinisikan tentang pengawasan
sebagai berikut :
"Pengawasan ini terutama untuk memperbaiki
tindakan-tindakan yang salah dalam pelaksanaan dengan maksud apa yang
dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan".
Dari definisi dua pendapat diatas
dapat diambil pengertian bahwa pengawasan adalah merupakan usaha atau kegiatan
untuk menjamin agar hasil dapat tercapai.
Lingkup
kegiatan pengawasan kualitas sangat luas, banyak hal yang menentukan atau
mempengaruhi kualitas. Menurut Elwood S Bufa, pelaksanaan pengawasan kualitas
dengan cara mengontrol "Pengawasan terhadap bahan yang masuk proses pada
saat produksi dan prestasi terakhir dari produk dan jasa".
1 . Pengawasan bahan baku
Dalam pengawasan terhadap bahan baku pada pengawasan kualitas, terdapat
beberapa hal yang sebaiknya dikerjakan oleh manajemen perusahaan agar bahan
baku yang
diterima perusahaan yang bersangkutan dapat dijaga kualitasnya. Beberapa hal
tersebut antara lain adalah seleksi sumber bahan, pemeriksaan dokumen
pembelian, pemeriksaan penerimaan bahan dan penjagaan gudang bahan baku perusahaan. Apabila
hal-hal tersebut dilaksanakan dengan baik maka kemungkinan perusahaan
memperoleh bahan baku
dengan kualitas rendah dapat ditekan sekecil mungkin.
2.
Pengawasan proses produksi
Walaupun bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan sudah
dipilihkan bahan-bahan dengan kualitas yang sangat tinggi, namun apabila
:)roses produksinya tidak dilaksanakan dengan baik maka besar kemungkinan
produk akhir perusahaan juga mempunyai kualitas yang rendah. Proses produksi
dilaksanakan melalui tahapan-tahapan : Tahap pertama sebagai tahap perrsiapan,
dimana pada tahap ini akan dipersiapkan segala sesuatu yang '-erhubungan dengan
pelaksanaan proses produksi tersebut. Tahap kedua yaitu tahap pengendalian
proses. Upaya yang dilakukan adalah mencegah agar jangan sampai terjadi
kesalahan-kesalahan proses yang akan -menaakibatkan terjadinya penurunan
kualitas produk perusahaan. Tahap :tietiga adalah merupakan tahap pemeriksaan
akhir. Merupakan produk yang akhir dari produk yang ada dalam proses produksi
sebelum dimasukkan kedalam gudang barang jadi atau dilempar kepasar melalui
distributor produk perusahaan.
3.
Pengawasan produk akhir
Pengawasan yang dilakukan hanya sampai pada produksi
kurang sempurna, sebab dapat juga terjadi kemungkinan hasil produk yang rusak.
Agar barang yang rusak tidak ikut dijual dipasaran, maka diperlukan pengawasan
kualitas terhadap hasil akhir atau produk selesai. Pengawasan ini tidak bisa
mengadakan perbaikan secara langsung, akan tetapi hanya bisa memisahkan produk
yang rusak.
Dalam hal ini diharapkan pengawas dapat mengumpulkan
informasi tentang tanggapan konsumen terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan. Informasi ini sangat penting untuk menghadapi atau mengetahui
dimana kekurangan dari produk tersebut, sehingga dapat dipergunakan sebagai
umpan balik untuk perusahaan agar dapat dilakukan tindakan perbaikan dimasa
yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar