Pengertian pengendalian adalah usaha
sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi
kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan
yang penting[1].
Pengertian pengendalian menurut Mulyadi adalah proses untuk memeriksa kembali
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan[2].
Anthony Dearden Bedford mendefinisikan
pengendalian sebagai proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya[3].
Pengendalian harus selalu mengadakan komparasi atau perbandingan antar hasil
sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan,
untuk menilai prestasi (per-formance) masa lalu dan meletakkan tanggung
jawab adanya penyimpangan yang terjadi.
Hary
Wibowo menguraikan bahwa sebenarnya apa yang dikehendaki oleh manajemen adalah
pengendalian biaya yang mengarah pada efisiensi. Efisiensi atau tepat guna
dapat diartikan kemampuan menggunakan input tertentu untuk menghasilkan output
tertentu yang tepat tujuan atau efisiensi yang mengarah pada efektivitas.
Tujuan tetap menjadi orientasi untuk ber-gerak dalam mengambil keputusan
manajemen.
Masukan yang dilakukan bagian
produksi dalam proses pengolahan harus selalu diukur tingkat efisiensi dan
efektivitas. Bagian produksi dapat dikatakan efisien jika menggunakan masukan
lebih kecil untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama atau menggunakan
masukan yang sama untuk menghasilkan keluaran yang lebih besar. Pengukuran
efisiensi lebih mengarah pada segi kuantitatif dan pengukuran efektivitas
adalah hubungan antara keluaran bagian produksi dengan tujuannya. Semakin besar
kontribusi keluaran bagian produksi terhadap pencapaian tujuan perusahaan,
semakin efektif kegiatan bagian produksi tersebut. Kesimpulannya pengukuran
efekti-fitas lebih ditekankan pada segi kuantitatif.[4]
Pengertian biaya produksi adalah
biaya-biaya yang terjadi dalam hu-bungannya dengan proses pengolahan bahan baku
menjadi bahan jadi. Biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen yaitu biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.
Berdasarkan
pengertian diatas maka pengertian pengendalian baiaya produksi adalah setiap
biaya yang diperlukan dalam proses pengolahan bahan baku dengan cara
melaksanakan setiap aktivitas sesuai yang direncanakan. Adapun tujuan
pengendalian biaya produksi adalah sebagai berikut :
·
Mencegah terjadinya pembocoran
biaya
·
Menilai prestasi manajemen
dalam melaksanakan fungsinya
·
Mendorong ditaatinya kebijakan
yang telah ditetapkan
·
Mengarahkan semua elemen yang
terkait dalam kegiatan produksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar