Pemahaman
matematik adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran yang memberi
pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa tidak hanya sekedar
hapalan tetapi lebih dari itu. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudoyo (1988)
yang menyatakan,” tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan
dapat dipahami peserta didik”.
Dalam
matematika terdapat dua hal pengetahuan yang harus dipahami yaitu pengetahuan
konsep dan pengetahuan prosedur. Pengetahuan konsep didasarkan atas jaringan
hubungan dari suatu informasi, sedangkan pengetahuan prosedur didasarkan atas
sejumlah langkah-langkah dari kegiatan yang dilakukan, yang didalamnya termasuk
aturan dan algoritma.
Pemahaman
sebagai terjemahan dari understanding, diartikan sebagai penyerapan arti suatu
materi yang dipelajari. Untuk memahami suatu objek secara mendalam seseorang
harus mengetahui: (1) objek itu sendiri; (2) relasinya dengan objek lain yang
sejenis; (3) relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis; (4) relasi-dual
dengan objek lainnya yang sejenis dan (5) relasinya dengan objek dalam teori
lainnya (Sumarmo, 1987 ).
Pemahaman
merupakan salah satu aspek dalam taksonomi Bloom pada ranah kognitif. Bloom
(Ruseffendi, 1991) membagi pemahaman atas tiga macam yaitu pengubahan
(translation), pemberian arti (interpretasi), dan pembuatan ekstrapolasi
(extrapolation) ke dalam simbol-simbol dan sebaliknya. Misalnya mampu
mengartikan (interpretation) suatu kesamaan dan mampu memperkirakan
(ekstrapolasi) suatu kecendrungan dalam diagram. Hal ini menunjukkan bahwa
pemahaman tidak hanya sekedar memahami suatu informasi tetapi juga
keobjektifannya, sikap dan makna yang terkandung dalam suatu informasi atau
dengan kata lain, seseorang siswa dapat mengubah suatu informasi yang ada dalam
pikirannya ke dalam bentuk lain yang lebih berarti.
Pemahaman
matematik menurut Sumarmo (2003) adalah pemahaman yang meliputi : (1) pemahaman
mekanikal, instrumental, komputasional, dan knowing how to. Pemahaman jenis ini
meliputi perhitungan rutin, algoritma, dan menerapkan rumus pada kasus serupa
(pemahaman induktif); (2) pemahaman rasional, relasional, fungsional, dan
knowing. Pemahaman ini meliputi pembuktikan kebenaran, pengaitan satu konsep
dengan konsep lainnya, pengerjaan kegiatan matematik secara sadar, dan
perkiraan suatu kebenaran tanpa ragu (pemahaman intuitif).
Selanjutnya
Skemp (Sumarmo, 2006) membedakan dua jenis pemahaman konsep yaitu pemahaman
instrumental dan pemahaman relasional. Pemahaman instrumental diartikan sebagai
pemahaman konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan
sederhana. Dalam hal ini seseorang hanya memahami urutan pengerjaan dan
algoritma. Sebaliknya pada pemahaman relasional termuat skema atau struktur
yang dapat digunakan pada penyelesaian masalah yang lebih luas dan sifat pemakaiannya
lebih bermakna. Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki pemahaman
instrumental terampil menyelesaikan persamaan kuadrat
6x2 + 4x +
2 = 0 dengan menggunakan rumus kuadrat, tetapi pengerjaannya menjadi salah
apabila diberikan dalam bentuk 4x-6x2 +2 = 0, karena menganggap a=4, b=6 dan
c=2. Akan tetapi siswa yang memiliki pemahaman relasional, ia akan dapat
menyelesaikan persamaan kuadrat, walaupun urutannya berbeda atau dalam bentuk
soal yang lain. Dalam hal ini belum terbentuk kesadaran pada siswa atau siswa
belum sampai pada taraf knowing yang sebenarnya atas proses yang sedang
berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar