Kamis, 01 Desember 2016

Pelaksanaan Pembelajaran Bedasarkan Masalah (skripsi dan tesis)


Pierce dan Jones (Ratnaningsih, 2003) mengemukakan bahwa kejadian-kejadian yang harus muncul pada waktu pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
a.        Keterlibatan (engagement) meliputi mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai pemecah masalah yang bisa bekerja sama dengan pihak lain, menghadapkan siswa pada situasi yang mendorong untuk mampu menemukan masalah dan meneliti permasalahan sambil mengajukkan dugaan dan rencana penyelesaian.
b.       Inkuiri dan investigasi (inquiry dan investigation) yang mencakup kegiatan mengeksplorasi dan mendistribuskan informasi.
c.        Performansi (performnace) yaitu menyajikan temuan.
d.       Tanya jawab (debriefing) yaitu menguji keakuratan dari solusi dan melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah.
Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar (outcomes) yang diperoleh pebelajar yang diajar dengan PBI yaitu:
a.       Inkuiri dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah.
Siswa yang melakukan inkuiri dalam pempelajaran akan menggunakan ketrampilan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skill) dimana mereka akan melakukan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan reasoning.
b.      Belajar model peraturan orang dewasa (adult role behaviors), dan
c.       Ketrampilan belajar mandiri (skills for independent learning).

2.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pemanfaatannya
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut.
a.       Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif
b.      Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
c.       Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
d.      Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru
e.       Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri
f.       Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan
g.      Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
h.      Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
i.        PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.


Tidak ada komentar: