Menurut Buehl (1996) examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan
definisi konsep. Taktik ini bertujuan
untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri
dari examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa
utnuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples
memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang
sedang dibahas, sedangkan non examples
memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang
sedang dibahas.
Menurut Buehl (1996) keuntungan dari
metode examples non examples antara lain:
a.
Siswa berangkat dari
suatu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya
dengan lebih mendalam dan lebih komplek.
b.
Siswa terlibat dalam
satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep
secara progresif melalui pengalaman dari examples
non examples.
c.
Siswa diberi sesuatu
yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan
mempertimbangkan bagian non examples
yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter
dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian examples.
Model examples non examples
adalah model pembelajaran alternatif yang diambil dari sebuah contoh, kasus,
atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar (KD). Model examples non examples salah satu teknik yang dapat digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Teknik ini merupakan contoh pembelajaran efektif yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Dalam model examples non examples,
komponen utama adalah digunakannya media dalam mendukung proses pengajaran.
Media yang dapat digunakan dalam model examples
non examples salah satunya adalah
media gambar yang berhubungan dengan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam
kurikulum satuan pendidikan sekolah menengah Atas (SMA).
Dengan menggunakan model examples non examples, media gambar yang digunakan terlebih dahulu harus
dianalisis untuk memahami suatu gambar diperlukan pemikiran kritis, inilah
salah satu manfaat penggunaan gambar dan penerapan model examples non examples
dalam pengajaran, yakni membangkitkan berfikir kritis pada diri siswa.
Tennyson dan Pork (1980) dalam Slavin
1994 menyarankan bahwa jika guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka
ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:
a.
Urutkan dari yang
gampang sampai yang ke sulit.
b.
Pilih contoh yang
berbeda satu sama lainnya.
c.
Bandingkan dan bedakan
contoh-contoh dan bukan contoh.
Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan
non contoh akan membantu siswa untuk membangun pemikiran yang kaya dan lebih
mendalam dari sebuah konsep penting.
Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memberikan kerangka konsep
terkait strategi tindakan, yang menggunakan model inkuiri untuk memperkenalkan
konsep yang baru dengan metode example non example.
Kerangka konsep tersebut antara lain:
a.
Menggeneralisasikan
pasangan antara contoh dan non contoh yang menjelaskan beberapa dari sebagian
esar kareakter atau atribut dari konsep baru.
Menyajikannya dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan
perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap example
dan non example tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar
tersebut berbeda.
b.
Menyiapkan examples non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk
mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami
konsep yang baru.
c.
Meminta siswa untuk
bekerja berpasangna untuk menggeneralisasikan konsep examples non examples
mereka. Setelah itu meminta tiap
pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikan secara klaikal
sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
d.
Sebagai bagian penutup,
adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang elah diperoleh dengan
menggunakan karakter yang telah didapat dari examples non examples.
Ada beberapa keunggulan dalam
menggunakan model examples non examples, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Siswa
lebih berpikir kritis dalam menganalisis gambar yang relevan dengan kompetensi
dasar (KD).
b. Siswa
mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan kompetensi
dasar (KD).
c. Siswa
diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar
yang relevan dengan kompetensi dasar (KD).
Ada dua kelemahan dalam menggunakan
model Examples Non examples, adalah sebagai berikut.
a. Tidak
semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
b. Memakan
waktu yang lama.
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan
model examples non examples, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran;
b. Guru
menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui ohp;
c. Guru
memberikan petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan dan
menganalisis gambar;
d. Melalui
diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat dalam kertas;
e. Tiap
kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya;
f. Mulai
dari komentar atau diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai;
g. Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar