Nomor olahraga dalam cabang atletik
secara garis besar dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu: (1) Nomor jalan
; (2) Nomor lari; (3) Nomor lompat; dan (4) Nomor lempar. Sedangkan nomor
lompat sendiri terdiri dari lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan
lompat galah. Sementara lompat jauh dalam pelaksanaannya mempunyai tiga gaya
yaitu: (1) Gaya Jongkok (Tuck Style); (2) Gaya Menggantung (Hang Style) ; (3)
Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air).
Olahraga lompat jauh sebagai salah satu nomor lompat dari cabang
olahraga atletik, maka seorang atlet akan dituntut untuk melakukan gerakan
melompat atau maju ke depan melalui tumpuan pada balok tolakan dengan
sekuat-kuatnya untuk mendarat sejauh mungkin dalam bak pasir (Aip Syarifuddin,
2002: 10).
Bentuk gerakan lompat jauh adalah
gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas dan ke depan dalam upaya membawa
titik berat badan selama mungkin di udara (Aip Syarifuddin, 2002: 90). Unsur
utama dari olahraga lompat jauh adalah terdiri dari gerakan lari dengan awalan,
gerakan bertolak, gerakan melayang di udara dan berakhir dengan gerakan
mendarat. Masing-masing unsur gerakan tersebut memiliki gaya tersendiri dan
memberikan sumbangan terhadap hasil lompatan yang berupa jarak. Keempat gerakan
tersebut harus dilakukan dalam rangkaian yang tidak terputus-putus (Aip
Syarifuddin, 2002: 97).
Hasil lompat jauh dipengaruhi oleh
kecepatan lari awalan, kekuatan kaki tolak dan koordinasi gerakan serta
waktu pendaratan. Melompat dalam lompat
jauh sebenarnya adalah perwujudan dari gabungan
gerakan lari dan menolak. Jadi hasil lompatan akan besar jika larinya
cepat dan tolakan yang dibuat pada balok tumpuan dilakukan dengan kuat. Oleh
karena itu untuk dapat mencapai hasil lompatan yang baik, maka seorang atlet
lompat jauh dituntut untuk melakukan suatu gerakan lari awalan dengan cepat dan
langkah yang benar agar dapat bertolak dengan kuat pada balok tolakan (Aip
Syarifuddin, 2002: 96).
Untuk dapat memberikan dan menentukan
suatu latihan fisik yang tepat, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan yang diperlukan pada lompat jauh, perlu
diketahui komponen-komponen yang dapat memberikan sumbangan positif pada
peningkatan hasil lompatan. Untuk itu perlu diketahui bagian-bagian otot
pendukung dan pertimbangan secara antrometik. Tujuan latihan kondisi fisik
adalah untuk meningkatkan kualitas fungsional peralatan tubuh sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan untuk mencapai optimalisasi gerakan dan hasilnya dalam
cabang olahraga tertentu (Sajoto, 1995: 15).
Analisa gerakan dalam lompat jauh gaya
jongkok adalah setelah bertumpu pada kaki, misal kaki kiri, maka kaki kanan
segera diayunkan ke depan atas dengan sikap lutut bengkok sewajarnya. Kemudian
kaki kiri segera menyusul dan diangkat. Pada saat mencapai titik tertinggi,
kedua kaki disejajarkan dalam sikap jongkok atau duduk. Selanjutnya kedua kaki
dan tangan diluruskan ke depan, badan
agak condong ke depan untuk bersiap melakukan pendaratan. Pada saat tumit
menginjak pasir, kedua lutut ditekuk dengan cepat dan kedua tangan menyentuh
pasir di depan badan (Tamsir Riyadi, 1985: 97) 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar