Senin, 05 Desember 2016

Strategi Pembelajaran DDFK (Definisi, Desain, Formulasi Dan Komunikasi) (skripsi dan tesis)


Model Pemecahan Masalah “DDFK” Menurut Kusmawan (2001), istilah “DDFK” dalam model ini merupakan kependekkan dari empat istilah, yaitu definisi, desain, formulasi dan komunikasi. Maksudnya dalam menyelesaikan suatu masalah dilakukan beberapa tahapan pemecahan masalah, yaitu mendefinisikan masalah, mendesain solusi, memformulasikan hasil, dan mengomunikasikan hasil.
Dalam model pemecahan masalah “DDFK” ini, proses yang diharapkan oleh model pembelajaran ini tidak boleh kaku, melainkan fleksibel terhadap kemungkinan kemunculan variasi permasalahan yang ada, karena hal tersebut tidak menguntungkan untuk suatu penyelesaian permasalahan yang relatif baru.
Dengan pendekatan model seperti ini, para siswa dibimbing untuk mengidentifikasi pengetahuan apa yang telah diketahuinya, dan mengembangkan pemahamannya atas pengetahuan tersebut melalui kegiatan pemecahan masalah. Kusmawan (2001) mengungkapkan bahwa model pemecahan masalah
“DDFK” memfasilitasi para siswa untuk memperoleh kesempatan dalam berbagai situasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Mempelajari dan memperdalam konsep-konsep dasar dengan bermakna.
b.      Memanipulasikan informasi yang diperoleh.
c.       Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
d.      Menumbuhkan minat dan kepercayaan diri melalui pemecahan masalah.
e.       Bertanggung jawab atas kritikan evaluatif yang kemungkinan disampaikan oleh siswa lain.
f.       Mengintegrasikan konsep-konsep matematis ke dalam kurikulum.
g.      Mengekspresikan pengalamannya baik secara lisan maupun tulisan.
Saptono dan Arafat (Abidah, 2008: 15) mengemukakan langkah-langkah model pemecahan masalah “DDFK” yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pemecahan Masalah “DDFK”
Tahap
Kegiatan
Menyampaikan tujuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pembelajaran dan memotivasi
yang ingin dicapai dan memotivasi siswa
siswa
belajar.

Guru menyajikan informasi kepada siswa
Menyajikan informasi
melalui LKS secara individual maupun

kelompok.
Pembelajaran individual atau berkelompok
Guru menentukan apakah siswa dalam menyelesaikan bahan ajar secara individual atau berkelompok.
Pemecahan masalah
Guru memberikan suatu masalah yang ada pada LKS untuk diselesaikan oleh siswa. Selanjutnya guru membimbing siswa mengerjakan LKS.
Evaluasi
Siswa mempresentasikan hasil belajar di depan kelas.
Memberi penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok dalam pemecahan masalah.
Sejalan dengan istilah “DDFK” (Definisi, Desain, Formulasi, Komunikasi), maka dalam penelitian ini kerangka kerja guru selama pembelajaran melalui model pemecahan masalah “DDFK” secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
a.       Mendefinisikan masalah, meliputi: identifikasi masalah, definisikan masalah, eksplorasi pengetahuan, dan formulasi pertanyaan. Sehingga kerangka kerja guru dalam fase mendefinisikan masalah, yaitu:
1) Menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif.
2) Menciptakan situasi yang memudahkan munculnya pertanyaan.
3) Membantu menjelaskan permasalahan yang muncul.
b.      Mendesain solusi, meliputi: perencanaan solusi, penetapan prosedur penyelesaian, dan seleksi alat pengumpul data.
Sehingga kerangka kerja guru dalam fase mendesain solusi, yaitu:
1)   Memberikan petunjuk tentang konsep matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang muncul.
2)   Mengarahkan siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu memperjelas arah dan logika berpikir siswa.
3)   Menciptakan situasi yang menantang bagi siswa untuk berpikir.
c.       Memformulasikan hasil, meliputi: menggunakan dan memodifikasi data serta fakta.
Sehingga kerangka kerja guru dalam fase memformulasikan hasil, yaitu:
1)        Mengarahkan siswa agar lebih teliti dalam memformulasikan proses pemecahan masalah.
2)        Memonitoring siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai penerapan desain yang telah dibuat.
d.      Mengomunikasikan hasil.
Menciptakan situasi yang mendukung siswa untuk mengomunikasikan hasil
pekerjaannya.

Tidak ada komentar: