Seiring dengan perannya
yang penting dalam proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya pengembangan
pusat sumber belajar. Prinsip pengembangan pusat sumber belajar didasarkan pada
tercapainya tujuan pembelajaran dan adanya kemudahan bagi peserta didik dalam
proses belajar. Dalam mendesain dan mengembangkan suatu pusat sumber belajar,
diperlukan suatu proses yang sistematis (teratur) dan sistemis (menyeluruh).
Strategi pengembangan
pusat sumber belajar terdiri dari empat tahap, yaitu :
a. Tahap analisis
kebutuhan
Tahap ini merupakan
tahap awal dalam proses pengembangan pusat sumber belajar. Pada tahap ini,
dilakukan analisis mengenai adanya perbedaan antara keadaan yang diharapkan
dengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis ini adalah ditemukannya
masalah, yang kemudian masalah tersebut akan dicari pemecahannya. Hasil ini
diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai pengelolaan dan
pemberdayaan sumber-sumber belajar yang telah ada terhadap pencapaian tujuan
dan kompetensi pembelajaran.
b. Tahap pengembangan
sarana dan program
Tahap pengembangan sarana
pusat sumber belajar harus berorientasi pada lima fungsi dari pusat sumber
belajar, sebagaimana yang telah dijelaskan di awal. Hal ini dilakukan agar
pengembangan pusat sumber belajar tidak keluar dari fungsi yang sebenarnya.
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, terutama
perkembangan teknologi informasi, maka pengembangan pusat sumber belajar juga
harus berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi. Pengadaan
sarana-sarana yang ada harus sudah menggunakan sistem jaringan yang terintegrasi
dengan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Selain itu, pengadaan sarana
pendukung yang ada dalam pusat sumber belajar merupakan hal yang tidak boleh
dilupakan.
Selain pengembangan
sarana, juga dilakukan pengembangan program pusat sumber belajar yang tentu
saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan program,
dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dan professional. Hal ini dimaksudkan
agar pengembangan program bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Sebagai
contoh pengembangan program adalah penambahan sumber belajar, berupa media dan
bahan ajar yang berbentuk cetak ataupun no cetak. Selain itu juga mengadakan
pelatihan-pelatihan pengembangan media pembelajaran.
c. Tahap implementasi
Tahap implementasi
pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau pendayagunaan pusat sumber
belajar. Dalam pelaksanaannya, pusat sumber belajar yang akan digunakan
hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan atau
lembaga yang akan mengembangkannya. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan pusat
sumber belajar tidak menjadi permasalahan bagi lembaga yang bersangkutan.
Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tempat terbatas, maka
dapat mendirikan dan mengembangkan pusat sumber belajar secara bertahap, sesuai
dengan tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah kemampuan lembaga tersebut
bertambah, maka pengembangan pusat sumber belajar dapat terus dilakukan.
d. Tahap pengelolaan
Pengelolaan pusat
sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan,
pengembangan/produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus
memperbaiki dan meningkatkan sarana dan program-programnya. Hal ini tentu saja
membutuhkan pengelola yang profesional dan berkualitas. Untuk memudahkan proses
pengelolaan, maka perlu adanya suatu pengorganisasian tenaga kerja yang sudah
memiliki sistem kerja masing-masing. Struktur organisasi pusat sumber belajar
disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar