Menurut Deris, S.
(2002:3), Jenis E-commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to
Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Kedua jenis E-commerce ini memiliki karakteristik yang berbeda.
1) Business to Business E-commerce memiliki
karakteristik:
Trading partners yang sudah mengetahui dan umumnya
memiliki hubungan yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner
tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi
yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan.
Pertukaran data berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap
hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain,
servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk
dua entiti yang menggunakan standar yang sama. Salah satu pelaku dapat
melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2) Business
to Consumer E-commerce memiliki karakteristik :
Terbuka
untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang diberikan bersifat
umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh,
karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan
basis Web. Servis diberikan berdasarkan permohonan. Konsumen melakukan
inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
Pendekatan client / server sering digunakan dimana diambil asumsi client
(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing
(business procedure) diletakkan di sisi server.
Ddalam terminology
E-commerce yang popular, transaksi yang dialakukan didasarkan pada beberapa
jenis yaitu:
a. Business-to-business
(B2B) yang biasanya diterapkan pada transaksi bisnis, organisasi nirlaba atau
pemerintah.
b. Business-to-consumer
(B2C) berupa transaksi E-commerce dimana pembelinya adalah individu.
c. Consumer-to-consumer
(C2C) disini konsumen menjual secara langsung ke orang lain sebagai konsumen
individu melalui periklanan elektronik atau auction site (lewat agen).
d. Consumer-to-business
(C2B) Dalam kategori ini individu menjual barang dan jasa ke perusahaan.
Sedangkan
menurut Lupiyadi (2001:232) bahwa jasa portal internet ini juga memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1) Intangible
Artinya
ini jasa maya, tidak bisa dilihat bagaimana bentuknya dan lebih bersifat abstrak.
Hal ini berarti bahwa jasa portal internet bisa memiliki kemampuan untuk
mendeferensiasikan produknya sehingga berbeda dengan yang lain. Di dalam dunia
maya bebas mewujudkan apapun yang diinginkan, bahkan merubah wajah kita
sekalipun. Kantornya pun bisa berpindah tempat, bagi para wartawannya ia bisa
mengerjakannya dirumah sekalipun (virtual office).
2) Heterogenity
Service
jasa biasanya memiliki ketidak standaran dalam proses pelayanan terhadap para
pelanggannya. Masing-masing pelanggan merasakan ketidaksamaan akan pelayanan
service. Akan tetapi pada kenyataannya dalam jasa situs internet ini yang kita
dapati adalah keseimbangan dalam pelayanan terhadap semua pelanggan karena
berbasis pada alat-alat teknologi yang memiliki kecanggihan yang tinggi. Akan
tetapi ada tiga hal penting yang mendasar dan menjadi ciri budaya dunia
Internet, ketiga ciri tersebut adalah :
Supaya
jasa internet ini bisa berkembang maka diperlukan adanya dunia dimensi lain
yang potensial. Memperbaiki content dengan isi yang lebih baru dan menarik atau
ciri content. Nah content inilah yang barangkali tidak standart dalam
pelayanannya karena siapa yang mengisi content itu adalah manusia yang bisa
membuat kesalahan sehingga menimbulkan ketidakpuasan. Aspek bisnis yang bisa
disumbangkan ke dunia Internet yang kita bahas sekarang ini adalah E-commerce.
3) Inseparability
Jasa
biasanya dikonsumsi dan diproduksi dengan waktu yang sama dimana partisipasi
pelanggan ada dalam proses penyampaiannya. Demikian juga pada waktu kita
menggunakan jasa portal Internet tertentu.
4) Perishability
Sangat
tidak memungkinkan untuk menyimpan jasa tersebut sebagai Inventory. Jika dunia
tersebut tidak terlihat, tentu saja mustahil untuk menyimpannya dalam gudang,
kecuali jika gudang yang dimaksud adalah gudang maya yang berupa inbox atau
harddisk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar