Komunikasi
dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi komunikasi formal dan
komunikasi informal. Dasar dari penggolongan ini adalah gaya, tatakrama, dan
pola aliran informasi dalam perusahaan (Masmuh, 2010:14) Komunikasi organisasi
formal terjadi bila pesan-pesan atau informasi dikirimkan, ditransfer, dan
diterima melalui pola hierarki kewenangan organisasi yang telah ditetapkan
dalam struktur organisasi; yang biasanya disebut rantai komando. (Masmuh,
2010:14). Mengacu pada pendapat Thoha (2010) seperti yang dikutip dalam jurnal
ilmiah, komunikasi organisasi formal merupakan proses komunikasi yang mengikuti
jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi.
Dalam komunikasi organisasi formal
terdapat pula komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi horizontal
dan komunikasi lintas saluran atau diagonal. Di dalam penelitian ini, yang
dibahas oleh peneliti adalah komunikasi ke bawah (downward communication) dan komunikasi ke atas (upward communication).
1)
Komunikasi ke atas (Upward Communication)
Komunikasi
ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat
yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Semua karyawan dalam suatu
organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas mungkin
berkomunikasi ke atas. Tujuan dari Komunikasi ini adalah untuk memberikan
balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai
efek pada penyempumaan moral dan sikap karyawan, tipe pesan adalah integrasi
dan pembaruan (Muhammad, 2004; 116)
Secara
umum komunikasi vertical ke bawah dapat diklasifikasikan atas lima tipe antara
lain (Muhammad,2005:105):
1. Instruksi
Tugas
Intruksi
tugas/pekerjaan yaitu pesan yang disampaikan kepada bawahan mengenai apa yang
diharapkan dilakukan mereka dan bagaimana melakukannya. Pesan itu mungkin
bervariasi seperti perintah langsung, deskripsi tugas, prosedur manual, program
latihan tertentu, alat-alat bantu melihat dan mendengar yang berisi pesan-pesan
tugas dan sebagainya
2. Rasional
Rasional
pekerjaan adalah pesan yang menjelaskan mengenai tujuan aktivitas dan bagaimana
kaitan aktivitas itu dengan aktivitas lain dalam organisasi atau objektif
organisasi. Kualitas dan kuantitas dari komunikasi rasional ditentukan oleh
filosofi dan asumsi pimpinan mengenai bawahannya
3. Ideologi
Pesan
yang mengenai ideologi lebih mencari antusias dan sokongan darianggota
organisasi guna memperkuat loyalitas, moral, dan motivasi
4. Informasi
Pesan
informasi dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan dengan praktik-praktik
organisasi, peraturan-peraturan organisasi, keuntungan, kebiasaan dan data lain
yang tidak berhubungan dengan instruksi dan rasional
5. Balikan
Balikan
adalah pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan individu dalam melakukan
pekerjaannya. Salah satu bentuk sederhana dari balikan ini adalah pembayaran
gaji karyawan yang telah siap melakukan pekerjaannya atau apabila tidak ada
informasi dari atasan yang mengkritik pekerjaannya,berarti pekerjaannya sudah
memuaskan
2)
Komunikasi Vertikal ke
Atas (Upward Communication)
Komunikasi
ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir pada tingkat
yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (pimpinan). Semua
pegawai kecuali mungkin mereka yang menduduki posisi puncak, mungkin
berkomunikasi ke atas yaitu setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik
atau meminta informasi dari atau member informasi kepada seseorang yang
otoritasnya lebih tinggi daripada dia (Pace, 2005:189). Tujuan dari komunikasi
ini adalah untuk memberikan balikan, saran, dan mengajukan pertanyaan. Secara
umum komunikasi vertikal ke atas dapat diklasifikasikan atas tiga tipe antara
lain (Muhammad, 2005:117):
1. Informasi
masalah, menjelaskan masalah-masalah pekerjaan yang tidakterpecahkan yang
mungkin memerlukan bantuan tertentu
2. Menawarkan
saran-saran atau ide-ide, guna penyempurnaan unitnya masing-masing atau
organisasi secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara
3. Menyampaikan
keluhan, menyatakan bagaimana pikiran dan perasaan merekamengenai pekerjannya,
teman sekerjanya dan organisasi
3)
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal terdiri dari
penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama.
Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas
yang sama dalam organisasi danmempunyai atasan yang sama. Komunikasi horizontal
adalah pertukaran pesan yang sama tingkatan otoritasnya didalam organisasi,
pesan mengalir secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan
tugas-tugas atau tujuankemanusian seperti koordinasi, pemecahan masalah,
penyelesaian konflik.Komunikasi horizontal mempunyai tujuan tertentu
diantaranya adalah sebagaiberikut (Pace, 2005:195):
1. Mengkordinasi tugas-tugas, kepala
bagian dalam suatu organisasi kadang-kadang perlu mengadakan rapat untuk
mendiskusikan bagaimana tiap-tiap bagian memberikan kontribusi dalam mencapai
tujuan organisasi. Atau mereka harus saling bertemu untuk mengkoordinasikan
pembagian tugas.
2. Saling memberikan informasi untuk
perencanaan dan aktivitas-aktivitas. Idedari banyak orang biasanya akan lebih
baik dari pada ide satu orang. Oleh karena itu komunikasi horizontal sangatlah
diperlukan untuk mencari ide yang lebih baik. Dalam merancang suatu program
pelatihan atau program hubungan dengan masyarakat, anggota-anggota dari bagian
perlu saling berbagi untuk membuat perencanaan apa yang mereka akan lakukan.
3. Pemecahan masalah yang timbul
diantara orang-orang yang berada dalamtingkatan yang sama. Melalui komunikasi
horizontal masalah yang akan dihadapi akan dapat terpecahkan. Atau dengan
adanya keterlibatan dalam memecahkan masalah akan menambah kepercayaan dan
moral karyawan
.4. Menyelesaikan konflik diantara
anggota yang berada dalam bagian organisasi dan juga antara bagian dengan
bagian lainnya. Penyelesaian konflik ini penting bagi perkembangan sosial dan
emosional dari anggota dan juga akanmenciptakan iklim dan organisasi yang baik.
4. Menjamin
pemahaman yang sama, bila perubahan dalam suatu organisasi diusulkan maka perlu
adanya pemahaman yang sama antara unit-unit organisasi atau anggota unit
organisasi tentang perubahan itu. Untuk itu mungkin unit satu dengan unit
lainnya mengadakan rapat untuk mencarikesepakatan terhadap perubahan tersebut
5. Mengembangkan
dukungan interpersonal, karena sebagian besar waktu kerja karyawan berinteraksi
dengan orang lain dalam pekerjaan, maka mereka memperoleh dukungan hubungan
interpersonal dari temannya. Hal ini akan memperkuat hubungan diantara sesama
karyawan dan akan menumbuhkan kekompakan dalam menyelesaikan kerja kelompok.
Interaksi ini akan mengembangkan rasa sosial dan emosional karyawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar