Menurut
Stice et al (2005). yang
diterjemahkan oleh Akbar (2009:798) “perputaran piutang menggambarkan rata-rata
jumlah penjualan/siklus penagihan yang dilaksanakan perusahaan selama tahun
berjalan. Semakin tinggi perputaran, semakin cepat periode penagihan piutang”.
Sedangkan, menurut Kasmir (2010:176) “perputaran piutang merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode”.
Niswonger
(2000) “perputaran piutang merupakan sebuah ukuran seberapa sering piutang
usaha berubah menjadi kas dalam setahun dimana dengan ketentuan kredit, piutang
usaha harus berputar sedikit diatas 12 kali dalam setahun”.Dengan demikian
dapat disimpulkanbahwa perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan
lamanya untuk mengubah piutang menjadi kas.Dari definisi diatas jelas bahwa
perputaran piutang itu ditunjukan oleh suatu angka dimana angka tersebut
merupakan indikator berapa kali piutang itu dapat ditagih selama periode
akuntansi.Hal ini dapat menunjukan tingkat resiko dalam piutang. Semakin tinggi
tingkat perputaran piutang, semakin cepat piutang akan dapat tertagih dan
sebaliknya jika semakin rendah tingkat perputaran piutang, semakin lama piutang
akan tertahan dan semakin kecil kemungkinan piutang tersebut dapat tertagih.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat perputaran
piutang diantaranya (Niswonger, 2000):
a.
Net
credit sales (Penjualan Piutang Bersih). Tinggi
rendahnya receivable turnover
mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan
dalam piutang. Makin tinggi turnovernya,
berarti makin cepat perputarannya, yang berati makin pendek waktu terikatnya
modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan net credit sales tertentu, dengan naiknya turnovernya, dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang
diinvestasikan dalam piutang.
b.
Average Receivable (Piutang Usaha Rata-Rata). Piutang usaha rata-rata dapat
ditentukan dengan menggunakan data-data bulanan ataudengan menambahkan saldo
piutang awal tahun dan akhir tahun serta kemudian dibagi dengan dua. Piutang
rata-ratakadang diungkapkan dalam jumlah hari penjualan dalam rata-rata
piutang.
c.
Syarat Pembayaran
Kredit. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, makin lama modal terikat
pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode
tertentu adalah makin rendah. Penting untuk membandingkan hari rata-rata
pengumpulan piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Apabila hari rata-rata pengumpulan piutang selalu lebih besar
daripada batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan tersebut berarti bahwa
cara pengumpulan piutangnya kurang efisien. Ini berarti bahwa banyak para
langganan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah ditetapkan.
Piutang
sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses
komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran piutang
makin baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang (receivable turnover) dapat disajikan
dengan perhitungan: penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata piutang.
Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang menghasilkan hari rata-rata
pengumpulan piutang (average collection
period of accounts receivable).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar