Menurut
Soekanto (2007) , efektivitas secara etimologis berasal dari kata “effectiveness”
yang berarti taraf sampai, yaitu sejauhmana suatu kelompok mencapai tujuannya sedangkan yang disebut dengan efektivitas
menurut Siagian adalah “Efektivitas berkaitan erat bukan hanya dengan
penggunaan sumber daya, dana dan prasarana kerja akan tetapi juga dengan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam batas waktu yang
telah ditetapkan untuk pencapaiannya”. Sedangkan Etzioni (2005) memberi ukuran
keefektifan organisasi sebagai tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai
tujuannya. Robbins (2005) dalam ringkasannya mendefinisikan sebagai kemampuan
untuk memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan
mem-pertahankan stabilitas dan keseimbangan di dalam sistem.
Terdapat
3 perspektif yang utama didalam menganalisis apa yang disebut efektivitas
organisasi (Richard M. Steers, 2005), yaitu :
1.
Perspektif optimalisasi tujuan, yaitu efektivitas dinilai menurut ukuran seberapa
jauh suatu organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai. Pemusatan
perhatian pada tujuan yang layak dicapai secara optimal, memungkinkan
dikenalinya secara jelas bermacam-macam tujuan yang sering saling bertentangan,
sekaligus dapat diketahui beberapa hambatan dalam usaha mencapai tujuan.
2.
Perspektif sistem, yaitu efektivitas organisasi dipandang dari keterpaduan berbagai
faktor yang berhubungan mengikuti pola, input, konversi, output dan umpan
balik, dan mengikutsertakan lingkungan sebagai faktor eksternal. Dalam
perspektif ini tujuan tidak diperlakukan sebagai suatu keadaan akhir yang
statis, tetapi sebagai sesuatu yang dapat berubah dalam perjalanan waktu.
Lagipula tercapainya tujuan-tujuan jangka pendek tertentu dapat diperlakukan
sebagai input baru untuk penetapan selanjutnya. Jadi tujuan mengikuti suatu
daur yang saling berhubungan antar komponen, baik faktor yang berasal dari
dalam (faktor internal), maupun faktor yang berasal dari luar (faktor
eksternal).
3.
Perspektif perilaku manusia, yaitu konsep efektivitas organisasi ditekankan pada
perilaku orang-orang dalam organisasi yang mempengaruhi keberhasilan organisasi
untuk periode jangka panjang. Disini dilakukan pengintegrasian antara tingkah laku
individu maupun kelompok sebagai unit analisis, dengan asumsi bahwa cara
satu-satunya mencapai tujuan adalah melalui tingkahlaku orang-orang yang ada dalam
organisasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar