Kata drama berasal dari kata
Greek (bahasa Yunani) ‘draien’, yang diturunkan dari kata draomai yang semula
berarti berbuat, berlaku, bertindak, beraksi (to do, to act). Dalam perkembangan selanjutnya, kata ‘drama’
mengandung arti kejadian, risalah, dan karangan. Ada beberapa pengertian yang
dirumuskan oleh banyak ahli di bidang drama. Menurut Moulton (dalam Satoto,
2012) drama adalah kehidupan yang ditampilkan dalam gerak (life presented in
action). Jika dalam sastra jenis prosa menggerakkan fantasi kita, maka dalam
jenis drama kita melihat kehidupan manusia diekspresikan secara langsung di
muka kita sendiri. Drama adalah kualitet komunikasi, situasi, action, yang
menimbulkan perhatian, kehebatan, ketegangan pada pendengar atau penonton
(Badrun, 1983).
Harymawan dalam (Satoto, 2012:3)
drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan
pada pentas, yang menggunakan bentuk cakapan dan gerak atau penokohan di
hadapan para penonton. Dalam bahasa perancis drama disebut drame yang artinya
lakon serius (Endraswara, 2011). Lakon serius yang dimaksud, tidak berarti
drama melarang adanya humor. Serius dalam hal ini cenderung merujuk pada aspek
penggarapan. Drama perlu garapan yang matang. Drama adalah seni cerita dalam
percakapan dan tokoh akting. Dalam drama harus ada akting dan lakon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar