Jika keputusan (kesimpulan)baru diambil
sesudah meneliti sampel yang diambil ketiga kalinya atau lebih maka cara ini
disebut multiple sampling.
- Kesalahan Nonsampling
Kesalahan
nonsampling dapat timbul pada hampir setiap penelitian, apakah penelitian itu
dilakukan berdasarkan sensus ataukah sampel survei.
Sebab- sebab timbulnya kesalahan ini
antara lain misalnya:
- Populasi
yang tidak jelas
Sebelum
penelitian dilakukan definisikan populasinya secara hati- hati. Usahakan jangan
sampai melakukan penelitian terhadap populasi yang tidak semestinya.
Sebagai contoh
misalnya seorang pengusaha bermaksud mempelajari soal selera penduduk di sebuah
kota. Apabila dalam hal ini si pengusaha telah menggunakan orang- orang yang
terdapat dalam “buku petunjuk telepon” sebagai dasar penelitian, maka kesalahan
nonsampling telah terjadi. Kesalahan tersebut timbul karena si pengusaha telah
mengabaikan orang- orang lain yang tidak terdapat dalam buku petunjuk itu,
padahal sebenarnya mereka pun harus dimasukkan sebagai sasaran penelitian.
- Pertanyaan-
pertanyaan tidak tepat
Untuk memperoleh
keterangan- keterangan yang lengkap, hendaknya pertanyaan yang diajukan kepada
responden
(yang dimintai
keterangan) dirumuskan sejelas mungkin dan mudah dimengerti. Hindarkanlah hal-
hal yang akan mengakibatkan responden tidak memberikan keterangan- keterangan.
Kesalahan ini
bisa juga terjadi, apabila orang atau objek yang akan diselidiki itu tidak
berhasil ditemui atau diperoleh.
- Adanya
ketidaktepatan atau ketidakjelasan dalam definisi- definisi variabel,
kriteria, atau dalam pemakaian satuan- satuan ukuran.
- Kesalahan
lainnya
Misalnya
kesalahan dalam pengolahan dan penerbitan seperti salah menghitung, salah
ketik, salah cetak dan sebagainya.
- Kesalahan Sampling
Pada
umumnya kesalahan ini sering terjadi pada waktu menelaah sampel yang akan
dipakai sebagai dasar untuk membuat kesimpulan mengenai populasi darimana
sampel itu diambil.
Penelitian yang dilakukan terhadap sampel yang
diambil dari suatu populasi dan penelitian terhadap populasi itu jelas akan
berbeda hasilnya. Perbedaan hasil penelitian inilah yang dinamakan kesalahan
sampling.
Penyimpangan- penyimpangan karena
pengunaan sampel (kesalahan sampling) bersama- sama dengan penyimpangan bukan
karena pengunaan sampel (kesalahan nonsampling) merupakan penyimpangan total
yang mungkin terdapat dalam suatu penelitian. Penyimpangan- penyimpangan
tersebut harus diperkecil. Kesalahan sampling dapat diperkecil dengan pemakaian
metode pengambilan sampel yang tepat, sedangkan kesalahan nonsampling dapat
diperkecil dengan perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang hati- hati dan
teliti.(Subagyo, dan Djarwanto,2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar