Dalam
mengembangkan pengukuran mengenai pelaksanaan aktivitas penjualan adaptif,
Spiro dan Weitz (2002) mengusulkan predisposisi dalam enam aspek dilihat dari
sudut pandang tenaga penjual, yaitu :
1. Mengenali
bahwa pendekatan penjualan yang berbeda diperlukan untuk situasi penjualan yang
berbeda.
2. Percaya
diri terhadap kemampuannya untuk menggunakan teknik pendekatan penjualan yang
berbeda untuk situasi tertentu.
2. Percaya
diri terhadap kemampuannya untuk mengubah pendekatan penjualan yang
dilakukannya selama interaksi dengan pelanggan.
3. Memiliki
pengetahuan dalam mengenali situasi penjualan yang berbeda dan menetapkan
strategi penjualan yang tepat untuk masing-masing situasi tersebut.
4. Memiliki
sekumpulan informasi mengenai situasi penjualan sebagai masukan dalam melakukan
penjualan adaptif.
5. Melakukan
aktivitas aktual dengan menerapkan pendekatan penjualan yang berbeda untuk
situasi penjualan yang berbeda.
Tiga
aspek penjualan adaptif yang pertama berkenaan dengan motivasi tenaga penjual
dalam melakukan penjualan adaptif (Spiro dan Weitz, 2002). Pertama, tenaga penjual harus percaya bahwa pelanggan memiliki kebutuhan
dan keinginan yang berbeda dan juga hasil yang berbeda dalam setiap transaksi
penjualan yang mereka lakukan, Tingkat dimana tenaga penjual memiliki motivasi
yang tinggi untuk melakukan perubahan secara tepat dalam pendekatan penjualan
yang diambil selama berlangsungnya transaksi akan dapat berdampak pada
peningkatan penjualan yang terjadi. Kedua,
tenaga penjual juga harus mempunyat keyakinan atas kemampuannya untuk
menggunakan pendekatan penjualan yang berbeda, maksudnya adalah keyakinan untuk
mengenali ketika suatu pendekatan tertentu diperlukan dan pendekatan tersebut
ternyata tidak bekerja dengan baik. Ketiga,
tenaga penjual harus mempunyai keyakinan untuk melakukan perubahan yang
diperlukan apabila pendekatan penjualan yang dilakukan tidak memberikan hasil
seperti yang diharapkan. Aspek penjualan adaptif yang keempat dan kelima
berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan penjualan adaptif secara efektif.
Aspek keempat merupakan kemampuan
tenaga penjual yang meliputi pengetahuan atas situasi penjualan dengan
mengenali kategori situasi yang berbeda untuk selanjutnya menetapkan strategi
pendekatan penjualan yang paling tepat untuk masing-masing situasi yang terjadi
(Spiro dan Weitz, 2002).
Aspek
kelima, meliputi kemampuan dan
kecakapan dalam tenaga penjual mengumpulkan informasi atas berbagai kemungkinan
situasi penjualan yang terjadi dan menyesuaikan dengan keputusan mengenai
pendekatan penjualan yang paling tepat digunakan (Spiro dan Weitz, 2002).
Tenaga penjual memiliki kemampuan ini untuk dapat melakukan penjualan adaptif
secara efektif dan pengalaman yang positif akan membantu meningkatkan kemampuan
dalam melakukan penjualan adaptif. Kemudian, aspek penjualan adaptif keenam
berkenaan dengan perilaku aktual dari tenaga penjual untuk menggunakan
pendekatan yang berbeda untuk situasi penjualan yang berbeda pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar