Senin, 28 September 2015

Penolong Persalinan (Konsultasi Skripsi, SKRIPSI, Jogja, Kedokteran, Judul Kedokteran, Keperawatan, Judul Keperawatan, kesehatan, Judul Kesehatan)

a.      Bidan
Istilah midwife dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan menjadi kata bidan dalam bahasa Indonesia berarti mendampingi perempuan. Istilah ini sudah ada sejak jaman dahulu kala dan beberapa tulisan tentang midwife telah terdapat dalam Perjanjian Lama. Bidan dijaman moderen pertama harus merupakan perawat berijasah kemudian melanjutkan pendidikan, mendapatkan pengalaman dan melakukan pemeriksaan dalam asuhan keperawatan bagi wanita yang hamil, bersalin serta postpartum dan juga bagi bayinya. Kemudian bidan harus memiliki kualifikasi untuk mengerjakan semua asuhan untuk mengerjakan semua asuhan kehamilan yang normal (sesudah dokter ahli obstetric menyingkirkan semua kelainan yang mungkin atau potensial terjadi), mengawasi persalinan serta melangsungkan proses pelahiran yang normal dan merawat ibu yang postpartum serta bayi baru lahir normal. Pada beberapa klinik kebidanan, keseluruh asuhan keperawatan tersebut dilaksanakan oleh para bidan; pada beberapa klinik lainnya dan juga sebagian besar rumah sakit, asuhan keperawatan dilakukan dibawah pengawasan dokter ahli obstetric. Namun demikian bidan harus mendampingi ‘ibu’ khususnya selama proses kelahiran berlangsung.
Bidan bekerja di rumah sakit, klinik antennal, bangsal perawatan antenatal serta kamar bersalin, kamar bayi, dan bangsal perawat serta klinik postnatal. Mereka juga bekerja dalam komunitas sebagian bidan  kunjungan rumah (khususnya kalau ibu dan bayinya dipulangkan secara dini dari rumah sakit), pada puskesmas serta klinik keluarga berencana. Mereka juga terlibat dalam penyuluhan antenatal, kursus-kursus persiapan persalinan dan kursus-kursus untuk mengejarkan cara-cara menjadi orang tua. Para bidan juga memasuki bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti konsultan laktasi, dan beberapa pekerjaan dalam praktek yang tidak terikat.

b.      Dokter Obstretri
Dokter ahli obstetric adalah dokter yang sudah mendapatkan pendidikan dengan kualifikasi khusus dalam bidang spesialisasi kebidanan atau obstetric, memiliki pengalaman postgraduate dan melakukan pemeriksaan untuk ibu hamil, bersalin secara nifas. Dokter obstetri bekerja di rumah sakit umum sebagai konsultan, dan kepala setiap Klinik atau Unit kebidanan di rumah sakit tersebut adalah dokter obstetric senior yang dapat dibantu oleh dokter-dokter obstetrilainnya. Pada Unit Kebidanan bisa ditemukan residen yang sedang menjalani pendidikan spesialis untuk manjadi ahli obstetri. Dokter obstetri juga memberikan asuhan maternitas secara individual atau personal, dan ibu hamil dapat menjalani pemeriksaan antenatal pada praktek pribadi dokter obstetric. Sebagian besar dokter obstetric memiliki jatah tempat tidur bagi pasien-pasiennya di bangsal-bangsal rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta yang besar.

c.       Dokter Umum
Dokter umum juga terlibat dalam asuhan maternitas. Kadang-kadang dokter umum memiliki kelebihan karena memahami dan merawat keluarga pasien sehingga mengetahui secara lebih luas kebutuhan atau permasalahan yang mempengaruhi kehamilan. Dokter umum biasanya memiliki perjanjian dengan sejumlah dokter obsetetri untuk keperluan konsultasi dan rujukan jika pelayanan spesialis ini diperlukan. Beberapa dokter umum mungkin memiliki Diploma Obstetri dan Ginekologi sehingga mereka diperbolehkan melakukan tindakan obstetric sederhana, seperti pemakaian vakum ekstraksi untuk persalinan tanpa komplikasi.

d.      Profesional Medis Lain
Ibu hamil dapat dirujuk professional kesehatan lainnya atau ia dapat memutuskan sendiri konsultasi pada professional kesehatan lainnya untuk memperoleh nasihat, penyuluhan atau tindakan tambahan selama kehamilannya. Konsultasi pada ahli gizi diperlukan untuk perencanaan makan dan penyuluhan gizi; konsultasi pada fisioterapis untuk latihan antenatal, persiapan persalinan  dan teknik relaksi; konsultasi pada konsultan payudara untuk perawatan payudara serta putting susu dan kemudian untuk pengawasan serta bantuannya dalam pemberian ASI; dan konsultasi pada petugas penyuluhan untuk calon ayah serta ibu (parent craft teacher) diperlukan guna mendapatkan nasihat mengenai hal-hal di luar kelahiran bayi seperti cara membeli perlengkapan bayi, perencanaan belanja yang sederhana, segi-segi keamanan dan ketrampilan dasar dalam perawatan bayi. Pekerjaan sosial, ulama dan ahli farmasi mungkin dibutuhkan pula untuk perawatan ibu hamil serta keluarganya.

Tidak ada komentar: