Senin, 28 September 2015

Jenis-Jenis Komunikasi (Jogja, Judul Komunikasi, Komunikasi, Konsultasi Skripsi, SKRIPSI, Yogyakarta)

Secara konteks, komunikasi dapat dibagi menjadi (Liliweri, 2007):
a.     Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi yang berlangsung sebagai komunikasi antarpribadi (inter-personal communication) yakni komunikasi yang dilakukan oleh 2 atau 3 orang dengan jarak fisik di antara mereka yang sangat dekat, bertatapan muka atau bermedia dengan sifat umpan balik yang berlangsung cepat, adaptasi pesan bersifat khusus, serta memiliki tujuan/maksud komunikasi tidak berstruktur.
b.     Komunikasi Kelompok
Komunikasi dalam konteks kelompok merupakan komunikasi yang terjadi di antara sejumlah orang (kalau kelompok kecil berjumlah 4-20 orang, kelompok besar 20-50 orang), umpan balik pesan berlangsung cepat, adaptasi pesan bersifat khusus, tujuan/maksud komunikasi tidak berstruktur.
c.     Komunikasi Organisasi
Komunikasi kesehatan dapat pula beroperasi dalam konteks organisasi baik organisasi kesehatan seperti Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Klinik-klinik, Rumah Sakit, atau organisasi yang berorientasi profesi kesehatan, misalnya IDI, IBI, bahkan organisasi yang berorientasi pada layanan dan bisnis dalam bidang kesehatan (perusahaan farmasi sampai ke perusahaan produksi alat-alat kesehatan). Melalui organisasi tersebut beragam informasi tentang kesehatan dapat disebarluaskan kepada individu, komunikasi atau kelompok-kelompok sasaran.
d.    Komunikasi Publik
Aktivitas komunikasi juga beroperasi dalam konteks komunikasi public. Kini informasi kesehatan dapat diperoleh malalui aktivitas komunikasi public. Sebagai contoh, mahasiswa FKM dapat menyebarluaskan informasi (pengetahuan, pencegahan) yang bersumber dari isu “demam berdarah” atau “PMS” di kota Kupang melalui forum-forum yang telah disiapkan secara berstruktur. Melalui kegiatan lokakarya, seminar, simponis, pendidikan dan pelatihan yang berskala praktis hingga ke penentuan kebijakan sampai informasi keilmuan dapat dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, LSM, Lembaga Agama, Perusahaan Obat, dan lain-lain.
e.     Komunikasi Massa
Harus diakui bahwa kini nyaris tak ada aktivitas manusia termasuk penyebarluasan informasi kesehatan yang tidak ditopang oleh jasa media massa. Perhatikan bagaimana para pengusaha obat, makanan dan minuman berlomba-lomba memanfaatkan media massa seperti radio, televise, surat kabar, majalah, folder, pamphlet, leaflet untuk menyebarluaskan informasi tentang kesehatan.

Tidak ada komentar: