Komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang
melukiskan bagaimana komunikator secara profesional menggunakan teknologi
pembagi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui jarak untuk
mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Prosesnya memiliki satu unsur
yang istimewa yaitu penggunaan saluran. (Liliweri, 1991).
Definisi komunikasi massa menurut Joseph R. Dominick, adalah :
“Mass
communication refers to the process by which a complex organization with the
aid of one or more machines producers and transmits public messages that are
directed at large, heterogeneous, and scattered audience” ( Dominick, 1990: 15)
(komunikasi massa berhubungan pada
proses yang komplek dengan bantuan satu atau lebih mesin dan mengirimkan
pesan-pesan masyarakat yang besar, heterogen, dan khalayak yang besar)
Hal tersebut juga sejalan dengan
Jalaludin Rakhmat yang mengatakan komunikasi massa adalah sejenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat. ( Rakhmat, 1991:
214)
Menurut Severin (1977), Tan (1981),
dan Wright (1986), komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi dengan
penggunaan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan
secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen,
dan menimbulkan efek tertentu.
Pada perkembangannya, proses
komunikasi massa
lebih dikenal sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan, biasanya menggunakan media massa
modern, yang meliputi Surat Kabar, Siaran Radio, Siaran Televisi, yang
ditujukan kepada khalayak umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung
bioskop.
a.
Sifat komunikator; sesuai
dengan hakikatnya dalam sifat penggunaan media/saluran secara profesional
dengan teknologi tinggi melalui usaha-usaha industri, maka pemilikan media massa bersifat lembaga,
yayasan, organisasi usaha, yang mempunyai struktur dan penjelmaan tugas,
fungsi, serta misi tertentu. Oleh karenanya maka pelbagai pesan yang terbit
dari satu media massa
sebenarnya bukan lagi milik perorangan tetapi hasil keputusan dari
kebijaksanaan organisasi yang menerbitkannya.
b.
Sifat pesan; bersifat umum,
universal tentang berbagai hal dari berbagai tempat yang patut diketahui oleh
masyarakat umum.
c.
Sifat media massa ; merupakan ciri paling khas, yaitu
komunikasi massa
lebih bertumpu pada andalan teknologi pembagi pesan dengan menggunakan jasa
industri untuk memperbanyak dan melipatgandakannya, sehingga pelbagai pesan
akan menjangkau khalayak dengan cara cepat, tepat dan terus menerus.
d.
Sifat komunikan; yaitu
khalayak, merupakan masyarakat umum yang sangat beragam, heterogen dalam segi
demografis (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) geografis (tempat
asal/pemukiman) maupun psikografis (cara hidup tertentu).
e.
Sifat Efek; secara umum
terdapat 3 efek komunikasi massa
berdasarkan teori hirarki efek yaitu : a.
efek kognitif, pesan komunikasi massa mengakibatkan
khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu
yang diperolehnya. b. efek afektif, dimana pesan pesan
komunikasi massa
mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. c. efek konatif,
mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu.
f.
Sifat umpan balik; biasanya
lebih bersifat tertunda. Pengembalian reaksi terhadap suatu pesan kepada
sumbernya tidak terjadi pada saat yang sama melainkan ditunda setelah suatu
media beredar, atau pesan memasuki kehidupan suatu masyarakat tertentu.
Ciri-ciri khusus komunikasi massa menurut Onong dalam
bukunya “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” adalah sebagai berikut :
-
Komunikasi massa berlangsung satu arah.
-
Komunikator pada komunikasi massa melembaga.
-
Pesan pada komunikasi massa bersifat umum.
-
Media komunikasi massa menimbulkan
keserempakan.
-
Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.
(Onong, 2004)
Dari ciri-ciri tersebut diatas
berarti komunikasi massa
berusaha memberikan atau mengirimkan pesan atau informasi kepada masyarakat
secara serentak dengan sifat-sifat khalayak yang heterogen dan tersebar. Dengan demikian sulit untuk mengetahui
apakah pesan atau informasi tersebut dapat sampai kepada khalayak secara baik
dan efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar