Menurut Stuart (2007) etiologi
skizofrenia dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.
Faktor predisposisi
Faktor
predisposisi adalah faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber
yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress. Faktor
predisposisi ini terdiri dari:
a.
Biologi
Berdasarkan
beberapa penelitian yang terkait dengan pencitraan otak dan penelitian mengenai
biokimia dari otak, dapat dipahami bahwa kondisi abnormalitas otak mungkin akan
menyebabkan respon neurobiologis yang maladaftif. Penelitian menunjukkan bahwa
skizofrenia terjadi karena keterlibatan lesi pada area frontal, temporal dan
limbic, sedangkan telah ditemukan juga bahwa beberapa zat kimia otak mempunyai
peran pada penyakit Skizofrenia (Stuart dan Sundeen, 1995).
b.
Psikologi
Faktor
predisposisi lain terjadinya Skizofrenia adalah faktor psikologi. Hanya saja
teori psikodinamika terjadinya respons neurobiologis yang maladaftif belum
cukup didukung oleh penelitian-penelitian yang ada. Meskipun begitu, teori
psikologis terdahulu menempatkan keluarga sebagai penyebab terjadinya gangguan
ini. Penempatan keluarga sebagai penyebab terjadinya Skizofrenia ini
menyebabkan kepercayaan keluarga terhadap tenaga kesehatan jiwa professional
menurun.
c.
Psikososial
Faktor
predisposisi ketiga dari terjadinya skizofrenia adalah faktor psikososial.
Stres psikososial adalah setiap kejadian
atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan individu,
sehingga individu tersebut terpaksa mengadakan penyesuaian diri (adaptasi)
untuk menanggulangi stresor (tekanan mental) yang timbul.
2.
Faktor presipitasi
Faktor
presipitasi adalah stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan,
ancaman atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk mengatasi ancaman
atau tuntutan. Adanya rangsangan lingkungan yang sering yaitu partisipasi klien
dalam kelompok, terlalu lama diajak komunikasi, objek yang ada di lingkungan
dan juga suasana sepi atau isolasi sering dianggap sebagai pencetus dari
terjadinya skizofrenia.
Faktor presipitasi meliputi :
a.
Biologi
Menurut
dari beberapa hasil penelitian
pencitraan otak mulai menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas dalam
perkembangan skizofrenia. Kerusakan pada
otak misalnya: terdapat lesi pada area frontal, temporal dan pada system limbik
serta adanya ketidakseimbangan kimiawi pada pada otak.
b.
Lingkungan
Lingkungan
merupakan faktor presipitasi yang kedua dimana ambang toleransi terhadap stress
berinteraksi dengan stresor lingkungan dan interaksi ini yang akan menentukan
bagaimana gangguan perilaku terjadi.
c.
Pemicu gejala
Presipitasi
merupakan stresor dan stimulus yang sering menimbulkan episode baru timbulnya
suatu penyakit. Pemicu yang biasanya terdapat pada respons neurobiologis
maladaptif ini adalah pemicu yang berhubungan dengan kesehatan, lingkungan,
sikap, dan perilaku individu.
d.
Penilaian terhadap stresor
Penilaian terhadap stresor dijelaskan
melalui model diathesis stress yang menyebutkan bahwa gejala skizofrenia muncul
berdasarkan hubungan antara beratnya stress yang dialami individu dan ambang
toleransi terhadap internal stress. Model ini penting
karena mengintegrasikan faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya dalam
menjelaskan perkembangan terjadinya skizofrenia (Stuart, 2006).
e.
Sumber koping
Koping adalah proses yang dilalui oleh individu dalam menyelesaikan
situasi yang mengancam baik fisik maupun psikologik. Seseorang yang mengalami
stress atau ketegangan psikologis dalam menghadapi masalah kehidupan
sehari-hari memerlukan kemampuan pribadi maupun dukungan dari lingkungan, agar
dapat mengurangi stress dan kemampuan itulah yang disebut dengan koping. Sumber
koping dapat diartikan sebagai semua kemampuan pribadi maupun dukungan dari
lingkungan yang dipergunakan untuk mengurangi stress. Jenis-jenis koping
misalnya: kompensasi, mengingkari, mengalihkan proyeksi, rasionalisasi, regresi
dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar