Kanker servik sering dijumpai pada wanita
yang sering melahirkan usia perkawinan terlalu muda atau hubungan sex pada umur
muda disebabkan adanya hubungan dengan belum matangnya daerah transformasi pada
umur tersebut bila seseorang terekspos. Prevalensi pada wanita tuna susila
lebih tinggi uteri banyak didapatkan pada wanita yang suaminya tidak sirkum sisi . Hal ini disebabkan oleh senggama suami yang mengandung bahan karsinogenesis. Kanker serviks banyak di
dapat pada wanita dengan sosial ekonomi dan kebersihan yang rendah. Faktor
sosial ekonomi adalah kaitan dengan gizi dan imunitas.
Menurut
Black and Matassorin (1997) pada fase permulaan karsinoma serviks belum
terdapat keluhan. Gejala-gejala yang sering timbul di tentukan pada kanker
serviks adalah pervaginam abnormal yang bervariasi antara lain contact bleeding ( pendarahan saat
berhubungan seksual) pendarahan setelah sua tahun positif menopause (nyeri
pinggang, pinggul yang persisten, kostipasi, ganguan miksi, berat badan yang
semakin menurun dan pendarahan yang mirip dengan cairan cucian daging berbau
busuk biasanya terjadi pada stadium lanjut.
Maka
perlu adanya komunikasi untuk mendiagnosisi penyakit ini antara lain
pemeriksaan sitologi (pap smear) pemeriksaan dalam uterus,
sinar Xorografi intravena, pemeriksaan foto, taraks, biopsi. Pemeriksaan papsmear digunakan untuk mendeteksi dini
adanya keganasan, menilai keadaaan hormonal dan mengetahui daya mikroorganisme ( Velve, 1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar