Bukti-bukti saat ini juga menunjukkan bahwa banyak anak-anak overweight memiliki faktor risiko
penyakit kardiovaskuler, seperti: hyperlipidemia, hipertensi, atau
hyperinsulinemia. Obesitas juga
merupakan keadaan status nutrisi dengan penyebab multifaktor yang selalu dihubungkan
dengan peningkatan risiko dan mortalitas beberapa penyakit seperti penyakit
jantung koroner, tekanan darah tinggi, non insulin
dependent diabetes mellitus, sindroma
metabolik dan kanker.
1.Penyakit jantung dan stroke
Mereka
dengan IMT paling sedikit 30 mempunyai 50-100% peningkatan resiko kematian
dibandingkan mereka dengan IMT 20-25. Obesitas type buah apple mempunyai resiko
hampir 3 kali untuk menderita penyakit jantung dibanding dengan berat badan
normal. Meningkatnya lemak di daerah perut secara spesifik dihubungkan dengan
kekuatan pembuluh darah aorta, yaitu pembuluh darah artery utama yang
memberikan darah ke organ-organ tubuh.
2.Tekanan darah tinggi
Hubungan antara obesitas dengan tekanan darah adalah kompleks dan mungkin
menggambarkan interaksi faktor genetik, demografi dan biologik. Berbagai
penelitian telah melaporkan bahwa penurunan berat badan bermanfaat untuk
mengurangi tekanan darah.
3.DM tipe2
Kebanyakan penderita DM tipe2 adalah obesitas dan pada
kenyataanya memberikan kesan yang kuat bahwa penurunan berat badan dapat
menjadi kunci dalam mengontrol terhadap
DM tipe2, yang mempunyai kelainan berupa ketidak mampuan menggunakan insulin
didalam metabolisme glukosa. Keadaan ini sering disebut resistensi insulin dan
juga di hubungkan dengan hipertensi dan kelainan pembekuan darah.walaupun
mekanisme yang tepat hubungan antara obesitas dan DM tipe2 sama sekali belum
jelas, tetapi sel2 lemak dapat melepaskan zat2 kimia tertentu yang menghambat
kepekaan tubuh terhadap insulin.
4.Sindroma metabolik
Tingginya prevalensi obesitas pada
anak dari hari ke hari, para ilmuwan semakin serius memikirkan akibat buruk
dari keadaan tersebut, yakni terjadinya sindrom metabolik. Definisi entitas
sindrom metabolik ialah terdapatnya resistansi insulin diikuti dengan minimal
tiga dari gejala berikut, hipertensi, perubahan metabolisme glukosa, dislipidemia,
serta obesitas. Karenanya, bisa saja seorang anak mengalami obesitas tapi belum
tentu masuk kategori sindrom metabolik.
Meskipun definisi sindrom
metabolik sudah relatif jelas terdeskripsikan pada orang dewasa, untuk
menentukan pada anak merupakan cerita lain. Berdasarkan definisi Cook seorang
anak dikategorikan mengidap sindrom metabolik jika memenuhi komponen berikut,
lingkar perut yang lebih besar dari persentil ke-90 pada kurva usia, jenis
kelamin, dan etnis; gula darah puasa yang lebih tinggi dari 110 mg/dl; tekanan
darah yang lebih tinggi dari persentil ke-90 pada kurva usia dan tinggi badan;
trigliserida puasa yang lebih besar dari 110 mg/dl; serta kolesterol HDL yang
lebih rendah dari 40 mg/dl. Tentunya semua pemeriksaan ini sangat bersifat
tersier dan tidak mudah dilakukan di semua rumah sakit di Indonesia (Fachry, 2009)
5. Kanker
Obesitas
dihubungkan dengan jenis kanker tertentu, dan beberapa ahli
percaya bahwa kontrol berat badan yang efektif bagi anak2 dan dewasa dapat
mengurangi kejadian kanker 30-40%. Obesitas dapat meningkatkan resiko kanker
dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi yang disebut ”Gount faktor”, yang mana dalam merangsang pertumbuhan sel yang
menybabkan kanker (Freedman, 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar