Menurut Harlock (
2000 : 93 ), cara-cara menanamkan disiplin pada anak ada tiga yaitu :
a.
Cara mendisiplin otoriter
Disiplin otoriter dapat berkisar antara pengendalian
perilaku anak yang wajar hingga yang kaku yang tidak memberi kebebasan
bertindak, kecuali yang sesuai denagn standar yang ditentukan. Disiplin
otoriter selalu berarti mengendalikan melalui kekuatan eksternal dalam bentuk
hukuman, terutamma hukuman badan. Orang tua yang menamkan disiplin otoriter
tidak mendorong anak untuk dengan mandiri mengambil keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan tindakan mereka. Mereka hanya mengatakan apa yang harus
dilakukan, dan tidak menjelaskan mengapa hal itu haru dilakukan. Jadi anak –
anak kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan perilaku
mereka sendiri.
b.
Cara mendisiplin permisif
Disiplin permisif artinya sedikit disiplin atau
tidak disiplin. Biasanya disiplin perm isif tidak membimbing anak ke pola
perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan hukuman. Beberapa
orang tua dan guru, yang menganggap kebebasan ( permissiveness ) sama
denagn ( assezfaire ), membiarkan anak-anak meraba-raba dalam situasi
yang terlalu sulit untguk ditanggulangi oleh mereka sendiri tanpa bimbingan
atau pengendalian.
c.
Cara mendisiplin demokratis
Metode disiplin
demokratis menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak
mengerti megapa perilaku tertentu diharapkan. Metode ini lebih menekankan aspek
edukatif dari disiplin daripada aspek hukumannya. Disiplin demokratis
menggunakan hukuman dan penghargaan , dengan penekanan yang lebih besar pada
penghargaan. Hukuman tidak perlu keras dan biasanya tidak berbentuk hukuman
badan. Hukuman hanya digunakan bila terdapat buktu bahwa anak-anak secara sadar
menolak melakukan apa yang diharapkan dari mereka. Bila perilaku anak sesuai
dengan standar yang diharapkan, orang tua yang demokratis akan menghargainya
dengan pujian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar