Jumat, 26 September 2014

Judul Skripsi; Konseling Kelompok

Gazda (dalam Nursalim dan Hariastuti, 2007) menyebutkan bahwa konseling kelompok diartikan sebagai suatu proses interpersonal yang dinamis yang memusatkan pada kesadaran berpikir dan tingkah laku, serta melibatkan fungsi-fungsi terapi yang dimungkinkan, serta berorientasi pada kenyataan-kenyataan, membersihkan jiwa, saling percaya dan mempercayai pemeliharaan, pengertian, penerimaan dan bantuan. Fungsi-fungsi dari terapi itu diciptakan dan dipelihara dalam wadah kelompok kecil melalui sumbangan (saling berbagi) dari tiap anggota kelompok dan konselor. Tujuan konseling kelompok dalam seting sekolah adalah untuk membantu individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dalam tujuh bidang yaitu: psikososial, vokasional, kognitif, fisik, seksual, moral dan afektif. (Nursalim dan Hariastuti, 2007)
Menurut Damayanti (2012:21) layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melaui dinamika kelompok, masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Lain halnya dengan yang dikatakan oleh Shertzer dan Stones, yaitu dalam konseling kelompok seorang konselor terlibat dalam suatu hubungan dengan sejumlah konseli dalam waktu yang sama. Konseling kelompok merupakan jenis aktivitas kelompok, berciri proses antarpribadi yang dinamis, berfokus pada kesadaran pikiran dan tingkah laku yang melibatkan fungsi-fungsi terapi dalam menyediakan bantuan konseling secara serentak pada empat sampai dua belas orang konseli normal mengelola masalah-masalah penyesuaian dan keprihatinan perkembangan, pemecahan bersama berbagai bidang masalah sosiopsikologis individu dalam kelompok.

Tidak ada komentar: