Menurut
Rathus dan Nevid (1983), terdapat enam hal yang mempengaruhi perkembangan
perilaku asertif, yaitu:
1. Jenis kelamin.
Jenis kelamin mempengaruhi perkembangan
perilaku asertif. Wanita pada umumnya lebih sulit bersikap asertif seperti
mengungkapkan perasaan dan pikiran dibandingkan dengan laki-laki. Dilihat dari
alasan individu berperilaku non asertif, yang dikemukakan (Zulkaida, 2006)
tentang kesalahan dalam menganggap perilaku non asertif sebagai suatu bentuk
kesopanan, sehingga menganggap perilaku diam sebagai bentuk kesopanan.
2. Konsep Diri
Individu yang
berhasil membentuk perilaku asertif adalah individu yang harus memiliki
keyakinan. Dalam hal ini adalah orang yang mampu membentuk pandangan terhadap
diri sendiri yang baik. Pandangan terhadap diri sendiri inilah yang disebut
sebagai konsep diri. Orang yang memiliki konsep diri yang tinggi memiliki
kekuatiran sosial yang rendah sehingga mampu mengungkapkan pendapat dan
perasaan tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri. (Zulkaida, 2006).
3. Kebudayaan.
Kebudayaan
juga mempengaruhi perilaku yang muncul. Kebudayaan biasanya dibuat sebagai
pedoman batas-batas perilaku setiap individu. Dalam berbagai kebudayaan
menunjukkan bahwa kesopnan seringkali dikaitkan dengan sikap diam dan pasraha.
Pada kenyataannya sikap diam dan pasrah terkadang tidak menunjukkan suatu
solusi terhadap permasalahan (Zulkaida, 2006)
4. Tingkat pendidikan.
Semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin luas wawasan berpikir sehingga
memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih terbuka. Oleh
karenanya orang yang memiliki asertivitas rendah, umumnya disebabkan tidak
adanya keterampilan untuk berperilaku asertif, mereka merasa tidak memiliki
keterampilan untuk berperilaku asertif (Zulkaida, 2006)
5. Tipe kepribadian.
Factor
tersebut mempengaruhi asertivitas karena pada umumnya orang yang memiliki
kepribadian yang berbeda akan memiliki perbedaan pula dalam mengungkapkan
ekspresi mereka. Dimana seseorang akan bertingkah laku berbeda dengan individu
yang memiliki kepribadian lain. (Zulkaida, 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar