Jumat, 26 September 2014

Konsultasi Skripsi; Aspek Asertivitas

Fansterheim dan Bear (1991) menyatakan bahwa perilaku asertif meliputi  empat aspek, yaitu:
a.    Merasa bebas untuk mengemukakan pendapat tentang apa yang dipikirkan  dan apa yang diinginkan dengan kata-kata dan tindakan, individu mengeluarkan pernyataan “inilah diriku, inilah yang saya rasakan, saya
b.    pikirkan, dan saya inginkan.”
c.    Mampu berkomunikasi dengan orang lain. Orang yang asertif akan dapat  berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah dikenal maupun belum  dikenal sebelumnya. Komunikasi ini selalu terbuka, langsung, jujur dan  sebagaimana mestinya.
d.   Mempunyai pandangan aktif dalam hidupnya, dengan kata lain orang yang  asertif mempunyai usaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
e.    Sebagai kebalikan menyolok dari orang yang pasif yang hanya menunggu  terjadinya sesuatu, orang yang asertif justru berusaha agar sesuatu itu terjadi.
f.     Bertindak dengan cara yang dihormati, artinya menerima keterbatasannya  sehingga kegagalan tidak membuatnya kehilangan harga diri.
Menurut Lazarus (dalam Rakos, 1991), perilaku asertif mengandung  beberapa aspek, yaitu kemampuan untuk berkata tidak, kemampuan untuk  meminta pertolongan, kemampuan untuk menyatakan perasaan-perasaan positif  dan negatif, kemampuan untuk berinisiatif, melangsungkan dan menyelesaikan  suatu pembicaraan.
Christoff dan Kelley (dalam Ardhiana, 2000) menjelaskan bahwa  asertivitas mencakup tiga klasifikasi umum perilaku yaitu tepat  dalam menolak  permintaan orang lain, ekspresi yang tepat dari pikiran dan perasaan, serta  ekspresi yang tepat dari keinginan. Hal yang sama dalam aspek-aspek dari perilaku asertif oleh Alberti dan Emmons (2002) yang  telah diterjemahkan antara lain:
a.    Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia. Mampu menempatkan  kedua belah pihak secara setara, memulihkan keseimbangan kekuatan dengan  cara memberikan kekuatan pribadi terhadap yang lemah serta menjadikannya mungkin bagi setiap orang untuk menang dan tidak ada seorang pun yang  merugi.
b.    Bertindak menurut kepentingan sendiri. Mengacu kepada kesanggupan untuk  membuat keputusan sendiri tentang karier, hubungan, gaya hidup, dan jadwal, untuk berinisiatif mengawali pembicaraan dan mengorganisir kegiatan, untuk  berinisiatif mengawali pembicaraan dan mengorganisir kegiatan, untuk  mempercayai penilaian sendiri, untuk menetapkan tujuan dan berusaha meraih itu semua, untuk meminta bantuan dari orang lain, untuk berpartisi dalam pergaulan.
c.    Membela diri sendiri. Mencakup perilaku seperti berkata tidak, menentukan batas-batas bagi waktu dan energi, menanggapi kritik atau hinaan atau  amarah, mengekspresikan atau membela sebuah pendapat.
d.   Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman. Berarti kesanggupan  untuk kurang setuju, menunjukkan amarah, memperlihatkan kasih sayang atau  persahabatan, mengakui rasa takut atau cemas, mengekspresikan persetujuan  atau dukungan, bersikap spontan tanpa adanya rasa cemas yang menyakitkan.
e.    Menerapkan hak-hak pribadi. Berhubungan dengan kesanggupan sebagai  warga negara, sebagai konsumen, sebagai anggota dari sebuah organisasi atau  sekolah atau kelompok kerja, sebagai partisipan dalam peristiwa umum untuk  mengekspresikam opini, untuk bekerja bagi perubahan, untuk menanggapi  pelanggaran dari hak seseorang atau hak orang lain.
f.     Tidak menyangkal hak-hak orang lain. Berarti mencapai ekspresi pribadi  tanpa kritik tidak adil terhadap orang lain, tanpa perilaku yang menyakitkan  terhadap orang lain, tanpa menjuluki, tanpa intimidasi, tanpa manipulasi,  tanpa mengendalikan orang lain.

Kelley (dalam Hapsari, 2007) menyatakan bahwa aspek-aspek perilaku asertif yang dikemukakan adalah:
a.    Permintaan yaitu kemampuan individu dalam mengemukakan haknya sendiri, meminta pertolongan dan tanggung jawab orang lain tentang suatu hal.
b.   Penolakan yaitu kemampuan individu untuk menolak keinginan, ajakan ataupun saran yang tidak sesuai dengan diri sendiri.
c.    Pengekspresian diri yaitu kemampuan individu untuk berani mengekspresikan perasaan dan pikiran secara tepat.
d.   Pujian yaitu kemampuan individu dalam memberikan pujian atau penghargaan secara tulus pada orang lain serta sikap individu yang sewajarnya dalam menerima pujian dari orang lain.
e.    Berperan dalam pembicaraan yaitu kemampuan individu untuk memulai atau berinisiatif dalam pembicaraan

Tidak ada komentar: