Menurut poplou (1998) ada
empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu-individu yang ringan,
sedang, berat dan panik :
a.
Kecemasan ringan
Dihubungkan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari, individu masih
waspada serta lapang persepsinya meluas, menajamkan indra. Dapat memotivasi
individu untuk belajar dan mampu memecahkan masalah secara efektif dan
menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas, contohnya:
a) Seseorang yang menghadapi
ujian akhir
b) Pasangan dewasa yang akan
memasuki jenjang pernikahan
c) Individu yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
d) Individu yang tiba-tiba
dikejar anjing menggonggong
b.
Kecemasan sedang
Individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya. Terjadi
penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan
orang lain. Contohnya:
a) Pasangan suami istri yang
menghadapi kelahiran bayi pertama dengan resiko tinggi
b) Keluarga yang menghadapi
perpecahan (berantakan)
c) Individu yang mengalami
konflik dalam pekerjaan
c.
Kecemasan berat
Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiannya pada detil
yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berfikir tentang ha-hal lain. Seluruh
perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu perintah atau arahan
untuk terfokus pada area lain. Contohnya:
a) Individu yang mengalami
kehilangan harta benda dan orang yang dicintai dengan bencana alam.
b) Individu dalam penyanderaan
d.
Panik
Individu kehilangan kendali diri dan detil perhatiannya hilang karena
hilangnya kontrol, maka tidak mampu melaksanakan apapun meskipun dengan
perintah. Terjadi peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan
berhubungan dengan orang lain, penyimpangan persepsi dan hilangnya pikiran
rasional, tidak mampu berfungsi secara efektif biasanya disertai dengan
disorganisasi kepribadian. Contohnya: Individu dengan kepribadian
pecah/depersonalisasi.
Bentuk dari kecemasan itu bermacam-macam Bucklew
(1980) mengatakan bahwa pada umumnya para ahli membagi bentuk dari kecemasan
itu dibagi dalam dua tingkat :
a.
Tingkat psikologis yaitu kecemasan yang berwujud
sebagai gejala-gejala kejiwaan seperti tegang, bingung, kawatir, sukar
berkonsentrasi perasaan tidak menentu dsb.
b.
Tingkat psikologis yaitu kecemasa yang sudah
mempengaruhi atau terwujud pada gejala-gejala fisik, terutama paa fungsi sistem
sayaraf. Misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, keluar keringat
dingin erlebihan , sering gemetar, perut muall dsb.
Welwood (1985) menmabahkan satu jenis kecemasan, yaitu
kecemasan eksisitensial. Oleh kierkegaard (dalam welwood) kecemasan ini disebut
dread. Kecemasan jenis ini muncul berkaitan dengan eksisitensi manusia ,
misalnya kecemasan terhadap kematian . Frankl (984) menyebut kecemasan eksisitensial
sebagai frustasi eksisitensial yang disebabkan oleh tidak diperolehnya makna
hidup. Hal ini akan menimbulkan perasaan hampa yang kemudian berwujud noogenic
neurosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar