Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi; Strategi Dalam Coping

Strategi coping terbagi menjadi dua berdasarkan fokusnya, yaitu problem focused coping dan  emotional focused coping. Problem focused coping biasanya digunakan untuk mengatasi apa yang menjadi penyebab timbulnya stress. Individu mengontrol hubungannya dengan lingkungan atau stressor melalui pemecahan masalah, pembuatan keputusan, maupun tindakan langsung. Sedangkan emotional focused coping merupakan pemecahan sementara agar individu tidak terlalu menderita terhadap stress yang dialami untuk dicari pemecahan masalah. Individu mengelola ketegangan dengan cara pengaturan emosi atau penilaian kembali ancaman.
Penelitian Folkman, dkk (1986) menyimpulkan bahwa problem focused coping akan memodifikasi beberapa aspek situasi yang penuh tekanan (stress). Hasil positif atau adaptif akan diperoleh hanya jika usaha tersebut secara nyata dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan pada emotional focused coping akan melakukan pengaturan emosi atau penilaian kembali ancaman. Hasil adaptif akan diperoleh jika stressor relatif tidak dapat dikontrol oleh individu tersebut.
Apabila situasi secara potensial dinilai dapat berubah-rubah, seperti misalnya masalah dalam pekerjaan atau berselisih paham dengan orang lain, coping yang adaptif untuk menghadapinya adalah problem focused coping. Individu dapat melakukan pemecahan masalah secara langsung, atau melakukan negosiasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil negatif akan diperoleh apabila strategi coping yang digunakan adalah emotional focused coping. Hal ini justru akan menambah masalah baru bagi individu tersebut, karena stressor relatif dapat dikontrol. Sebaliknya, emotional focused coping akan adaptif untuk situasi yang dirasakan tidak dapat berubah lagi, sehingga stressor relatif tidak dapat dikontrol. Misalnya pada penderita kanker, akan menjadi lebih tenang jika individu tersebut memperoleh dukungan dari orang lain atau lingkugannya dan berusaha mengalihkan perhatiannya pada hal lain yang lebih menyenangkan
Dalam dunia kerja, penelitian Schuler (dalam Davis, 1985) menyimpulkan bahwa stres positif merangsang usaha individu untuk mengarahkan kemampuannya dalam memenuhi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Stresor dalam pekerjaan dinggap sebagai tantangan dan bukan sebagai ancaman. Sebaliknya, apabila stres dipandang negatif maka akan menurunkan usaha individu dalam mencapai performansi kerja yang diharapkan.

Tidak ada komentar: