Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi: Penggolongan Harga Diri

Coopersmith (dalam Bachman & O’ Malley, 1977) menggolongkan harga diri menjadi tiga golongan:
a.       Harga Diri Tinggi
Harga diri tinggi adalah penilaian seseorang bahwa dirinya penting dan berharga. Seseorang yang berharga diri tinggi percaya bahwa mereka adalah pribadi yang berhasil dalam hidup dan menerima diri, bahagia, dan lebih mempu memenuhi harapan lingkungan daripada mereka yang memuliki harga diri sedan dan rendah. Harga diri tinggi identik dengan harga diri positif. Harga diri positif merupakan harga diri yang paling sehat, apabila seseorang dapat mengenal dan menerima diri sendiri dengan segala keterbatasan. Mereka mudah memandang keterbatasannya sehingga menjadi bagian dari realitas diri. Individu yang memiliki harga diri tinggi tingkah lakunya lebih aktif, akspresif, umunya mereka tidak mudah cemas, lebih berhasil dalam kehidupan sosial maupun dalam bidang  akademis.
b.      Harga Diri Menengah
Coopersmith mengemukakan pendapatnya mengenai individu dengan harga diri menengah mempunyai cirri-ciri yang hampir sama dengan harga diri tinggi, misalnya optimis, ekspresif, mampu menerima kritik. Perbedaannya terdapat pada cara menilai diri mereka. Orang dengan harga diri menengah memiliki kebimbangan dalam menilai dirinya sehingga dukungan sosial sangat dibutuhkan.
c.       Harga Diri Rendah
Menurut Coopersmith bahwa orang dengan harga diri rendah biasanya tidak meyukai dirinya sendiri, menghina diri dan menganggap bahwa dirinya tidak cakap menghadapi lingkungan dengan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Clemes, Bean dan Clark (1995) bahwa individu dengan harga diri rendah ia akan meremehkan kemampuannya sendiri, merasa bahwa orang lain tidak menghargainya, menunjukkan emosi dan perasaan yang negatif, menghindar dari situasi yang menimbulkan kecemasan, defensive dan mudah frustrasi dan menyalahkan orang lain karena kelemahannya sendiri.

Tidak ada komentar: