Harga diri merupakan persepsi yang
bersifat khusus bagi penilaian seseorang tentang dirinya (Shrauger dalam
Handayani, 2004). Sedangkan menurut Branden (dalam Handayani, 2004) bahwa harga
diri merupakan salah satu aspek kepribadian sebagai kunci penting dalam
perkembangan perilaku seseorang karena berpengaruh pada proses berpikir,
tingkat emosi, keputusan yang diambil, berpengaruh pada nilai-nilai dan tujuan
hidupnya.
Harga diri adalah evaluasi yang kita
buat mengenai diri kita sendiri, yaitu tentang bagaimana kita memandang dan
menilai diri kita (Taylor, Peplau dan Sears; Page dan Page; serta Zimbardo dan
Gerrig 1999). Harga diri mempunyai dua komponen yaitu perasaan pribadi dan
perasaan nilai pribadi. Dengan kata lain, harga diri merupakan perpaduan antara
kepercayaan diri (self confidence) dengan penghormatan diri (self respect).
Terkait dengan kepercayaan diri, Berne dan Savary (1988) mendefinisikan harga
diri sebagai penopang rasa percaya diri sehingga seseorang dapat membina
hubungan yang sehat dengan orang lain, melihat diri mereka sebagai orang yang
berhasil dan memperlakukan orang lain tanpa kekerasan. Sejalan dengan pendapat
Berne dan Savary, Maslow melalui Hall & Lindzey (1993) mengemukakan
pendapatnya bahwa harga diri merupakan kebutuhan yang berada pada hirarki yang
keempat dan piramida kebutuhan manusia. Hal tersebut berarti bahwa kebutuhan
harga diri akan terpenuhi jika kebutuhan fisik telah terpenuhi dilanjutkan
dengan terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman dan cinta kasih. Pemenuhan
kebutuhan akan harga diri merupakan satu syarat sebelum kebutuhan aktualisasi
diri tercapai. Individu yang kebutuhan akan harga dirinya telah terpenuhi akan
memiliki kepercayaan diri yang tinggi, perasaan berhagar, dan merasa berguna
bagi orang lain. Bila individu gagal memenuhi kebutuhan akan harga diri,
individu akan memiliki perasaan tidak berharga, merasa terancam dengan adanya
orang lain, dan tidak memiliki kemampuan (Maslow melalui Schultz, 1991).
Rossenberg (dalam Herkusumaningtyasrini,
2001) mendefinisikan harga diri sebagai perasaan individu bahwa dirinya
berharga, menerima diri apa adanya, puas dengan apa yang dimilikinya serta
tidak merasa kecewa atas keterbatasannya. Brencht (2000) mendefinisikan harga
diri sebagai sikap menerima diri sendiri apa adanya dengan keyakinan bahwa kita
layak, mampu, berguna, dalam apapun yang telah, sedang, dan akan terjadi dalam
hidup.
Harga diri merupakan kunci kesuksesan,
kebahagiaan serta hidup yang produktif. Harga diri mempengaruhi kebahagiaan
seseorang, sebab ia tidak dapat bahagia apabila ia tidak menyukai dirinya
sendiri. Harga diri juga mempengaruhi cara individu berhubungan dengan orang
lain. Seseorang yang tidak menyukai dirinya sendiri akan sukar untuk menyukai
orang lain dan tidak akan mampu membangun relasi yang efektif dengan orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar