Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi: Pengertian Harga Diri/Self Esteem

Harga diri merupakan persepsi yang bersifat khusus bagi penilaian seseorang tentang dirinya (Shrauger dalam Handayani, 2004). Sedangkan menurut Branden (dalam Handayani, 2004) bahwa harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian sebagai kunci penting dalam perkembangan perilaku seseorang karena berpengaruh pada proses berpikir, tingkat emosi, keputusan yang diambil, berpengaruh pada nilai-nilai dan tujuan hidupnya.
Harga diri adalah evaluasi yang kita buat mengenai diri kita sendiri, yaitu tentang bagaimana kita memandang dan menilai diri kita (Taylor, Peplau dan Sears; Page dan Page; serta Zimbardo dan Gerrig 1999). Harga diri mempunyai dua komponen yaitu perasaan pribadi dan perasaan nilai pribadi. Dengan kata lain, harga diri merupakan perpaduan antara kepercayaan diri (self confidence) dengan penghormatan diri (self respect). Terkait dengan kepercayaan diri, Berne dan Savary (1988) mendefinisikan harga diri sebagai penopang rasa percaya diri sehingga seseorang dapat membina hubungan yang sehat dengan orang lain, melihat diri mereka sebagai orang yang berhasil dan memperlakukan orang lain tanpa kekerasan. Sejalan dengan pendapat Berne dan Savary, Maslow melalui Hall & Lindzey (1993) mengemukakan pendapatnya bahwa harga diri merupakan kebutuhan yang berada pada hirarki yang keempat dan piramida kebutuhan manusia. Hal tersebut berarti bahwa kebutuhan harga diri akan terpenuhi jika kebutuhan fisik telah terpenuhi dilanjutkan dengan terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman dan cinta kasih. Pemenuhan kebutuhan akan harga diri merupakan satu syarat sebelum kebutuhan aktualisasi diri tercapai. Individu yang kebutuhan akan harga dirinya telah terpenuhi akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, perasaan berhagar, dan merasa berguna bagi orang lain. Bila individu gagal memenuhi kebutuhan akan harga diri, individu akan memiliki perasaan tidak berharga, merasa terancam dengan adanya orang lain, dan tidak memiliki kemampuan (Maslow melalui Schultz, 1991).
Rossenberg (dalam Herkusumaningtyasrini, 2001) mendefinisikan harga diri sebagai perasaan individu bahwa dirinya berharga, menerima diri apa adanya, puas dengan apa yang dimilikinya serta tidak merasa kecewa atas keterbatasannya. Brencht (2000) mendefinisikan harga diri sebagai sikap menerima diri sendiri apa adanya dengan keyakinan bahwa kita layak, mampu, berguna, dalam apapun yang telah, sedang, dan akan terjadi dalam hidup.
Harga diri merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan serta hidup yang produktif. Harga diri mempengaruhi kebahagiaan seseorang, sebab ia tidak dapat bahagia apabila ia tidak menyukai dirinya sendiri. Harga diri juga mempengaruhi cara individu berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang tidak menyukai dirinya sendiri akan sukar untuk menyukai orang lain dan tidak akan mampu membangun relasi yang efektif dengan orang lain.

Tidak ada komentar: