2.1.1
Pengertian Sikap
Sikap atau attitude adalah suatu konsep yang dianggap paling penting dalam kajian ilmu psikologi. Pemahaman konsep mengenai sikap telah banyak menolong manusia dalam berbagai hal. Dengan mempelajari sikap, kita akan mengetahui mengapa orang bertingkah laku tertentu dalam menghadapi suatu situasi. Beberapa
ahli mengemukakan pengertian sikap antara lain adalah :
Elwood N.Chapman (1983:17)
Atttitude is
defined by most psychologist as a mental set that causes a perso to respon in a
characteristic manner to a given stimulus.
G.W. Allport ( Elwood
N. Chapman, 1983:17 )
An attitude is
amental and neural state of readiness organized through experience exerting a
directive and dinamic influence upon the
individual’s response to all objects and situations with it is related.
David Krech
(1968:139)
An enduring system
positive or negative evaluations,emotional feelings and pro or contra action
tendencies with respect to a social object.
Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut , maka dapat dikatakan bahwa sikap merupakan
mental set yang menyebabkan seseorang siap untuk bertindak dan bertingkah laku
yang tidak terlepas dari cara ia berpikir, mengekspresikan emosi terhadap obyek
serta situasi baik secara positif maupun negatif. Dengan demikian sikap merupakan faktor yang
menentukan tingkah lau, karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian
proses belajar dan motivasi. Dengan terorganisasi melalui pengalaman, akan
mempengaruhi seseorang dalam menanggapi
obyek, orang serta situasi lingkungan yang berhubungan dengan itu. Jadi
sikap adalah kesediaan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus sebagai hasil
penghayatan individu terhadap lingkungannya.
Mitchell (1982:127) mengatakan :
Attitude could be seen as a predisposition to respons in favourable or
unfavourable way to objects, persons, concepts or whatever.
Sikap
adalah suatu predisposisi untuk berespon dengan cara menyenangi atau tidak
menyenangi objek, orang, konsep dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian itu, Mitchell (1982:127) lebih lanjut
mengatakan bahwa :
- Sikap mempunyai hubungan dengan
tingkah laku. Berdasarkan sikap yang ada dalam diri individu, tingkah laku
yang timbul merupakan pencerminan sikapnya.
- Sikap merupakan “undimensional” dan dimensi ini merupakan perasaan seseoarng
terhadap obyek dan merupakan derajat seberapa jauh seseorang menyukai atau
tidak menyukai pekerjaannya.
- Sikap merupakan kerangka hipotesis,
artinya sikap berada “di dalam” dan hanya akibatnya yag dapat diobservasi.
Dari
beberapa definisi yang telah dikemukakan, adapy kita lihat bahwa manifestasi
sikap tidak dapat dilihat langsung, tapi harus ditafsirkan dulu sebagai tingkah
laku yang tertutup (covert behavior).
Secara operasional, pengertian sikap ini menunjukkan konotasi adanya kecenderungan
dan kesediaan untuk bertingkah laku.
Menurut Steers (1980:89), sikap adalah system
dan sub sistemnya adalah :
- Sasaran/obyek harus ada yaitu situasi
konkrit
- Sikap tidak berdiri sendiri tapi
dikaitkan dengan motif, kebutuhan, persepsi dan perasaan seseorang.
- Sikap merupakan situasi yang tidak
statis dan berlangsung terus menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar