Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi; Pengertian Sikap

   
2.1.1  Pengertian Sikap
         Sikap atau attitude adalah suatu konsep yang dianggap paling penting dalam kajian ilmu psikologi. Pemahaman konsep mengenai sikap telah banyak menolong manusia dalam berbagai hal. Dengan mempelajari sikap, kita akan mengetahui mengapa  orang bertingkah laku tertentu dalam menghadapi suatu situasi. Beberapa ahli mengemukakan pengertian sikap antara lain adalah :
Elwood  N.Chapman (1983:17)
Atttitude is defined by most psychologist as a mental set that causes a perso to respon in a characteristic manner to a given stimulus.
 G.W. Allport ( Elwood N. Chapman, 1983:17 )
An attitude is amental and neural state of readiness organized through experience exerting a directive and dinamic influence  upon the individual’s response to all objects and situations with it is related.
 David Krech (1968:139)
An enduring system positive or negative evaluations,emotional feelings and pro or contra action tendencies with respect to a social object.
 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut , maka dapat dikatakan bahwa sikap merupakan mental set yang menyebabkan seseorang siap untuk bertindak dan bertingkah laku yang tidak terlepas dari cara ia berpikir, mengekspresikan emosi terhadap obyek serta situasi baik secara positif maupun negatif. Dengan demikian sikap merupakan faktor yang menentukan tingkah lau, karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian proses belajar dan motivasi. Dengan terorganisasi melalui pengalaman, akan mempengaruhi seseorang dalam menanggapi  obyek, orang serta situasi lingkungan yang berhubungan dengan itu. Jadi sikap adalah kesediaan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus sebagai hasil penghayatan individu terhadap lingkungannya.
Mitchell (1982:127) mengatakan :
Attitude could be seen as a predisposition to respons in favourable or unfavourable way to objects, persons, concepts or whatever.
Sikap adalah suatu predisposisi untuk berespon dengan cara menyenangi atau tidak menyenangi objek, orang, konsep dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian itu, Mitchell (1982:127) lebih lanjut mengatakan bahwa :
  • Sikap mempunyai hubungan dengan tingkah laku. Berdasarkan sikap yang ada dalam diri individu, tingkah laku yang timbul merupakan pencerminan sikapnya.
  • Sikap merupakan “undimensional” dan dimensi ini merupakan perasaan seseoarng terhadap obyek dan merupakan derajat seberapa jauh seseorang menyukai atau tidak menyukai pekerjaannya.
  • Sikap merupakan kerangka hipotesis, artinya sikap berada “di dalam” dan hanya akibatnya yag dapat diobservasi.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, adapy kita lihat bahwa manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung, tapi harus ditafsirkan dulu sebagai tingkah laku yang tertutup (covert behavior). Secara operasional, pengertian sikap ini menunjukkan konotasi adanya kecenderungan dan kesediaan untuk bertingkah laku.
Menurut Steers (1980:89), sikap adalah system dan sub sistemnya adalah :
  1. Sasaran/obyek harus ada yaitu situasi konkrit
  2. Sikap tidak berdiri sendiri tapi dikaitkan dengan motif, kebutuhan, persepsi dan perasaan seseorang.
  3. Sikap merupakan situasi yang tidak statis dan berlangsung terus menerus.

Tidak ada komentar: