Stab dan Fieldeman (1999) mengemukakan bahwa depresi
terjadi apabila individu secara konsisten menemukan diri mereka dalam suasana
tertekan setiap hari dilebihi periode dua minggu. Dalam American Psychiatry Asociation (1994) seseorang dapat dinyatakan mengalami
depresi apabila setidaknya dalam dua minggu terakhir mengalami lima atau lebih
simtom berikut: adanya perubahan pada nafsu makan atau berat badan, tidur dan
aktivitas psikomotor, muncul perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah,
kesulitan berpikir, dan membuat keputusan, munculnya pikiran atau ide yang
menyebabkan mudah lelah, munculnya pikiran atau ide untuk bunuh diri atau
keinginan untuk mati.
Menurut Beck (1967) bahwa manifestasi depresi mempunyai
konsistensi, seperti adanya penurunan mood, kesedihan, pesimisme tentang masa
depan, retardasi dan agitasi, sulit berkonsentrasi, menyalahkan diri sendiri, lamban
dalam berpikir serta serangkaian tanda vegetatif seperti gangguan dalam nafsu
makan maupun gangguan dalam hal tidur. Konsistensi manifestasi depresi tersebut
menjadikan simtom depresi dapat digolongkan menjadi simptom emosional,
kognitif, motivasional dan vegetatif fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar