Dikenal juga dengan nama Motivation-Hygiene Theory (Robbins,
2003). Teori
ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang mengacu kepada teori Hierarchy
of Needs dari Maslow. Penelitian Herzberg diadakan dengan melakukan
wawancara terhadap subyek insinyur dan akuntan. Masing-masing subyek diminta
menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka, baik itu kejadian yang menyenangkan
(memberikan kepuasan) maupun yang tidak menyenangkan. Selanjutnya dilakukan
analisa dengan content analysis untuk menentukan faktor-faktor yang
menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan.
Ada
dua faktor yang dapat menyebabkan timbulnya rasa tidak puas dan puas. Herzberg menyebutnya sebagai maintenance factors dan
motivational factors (faktor pemeliharaan
dan faktor motivasi). Faktor pemeliharaan ini disebut juga dengan dissatisfiers,
hygiene factors, job context, serta extrinsic factors. Yang termasuk
dalam faktor pemeliharaan antara lain administrasi dan kebijakan perusahaan,
kualitas pengawasan, hubungan dengan atasan, hubungan dengan bawahan, upah,
keamanan kerja, kondisi kerja, dan status. Faktor-faktor tersebut menjadikan
ketidakpuasan karyawan, karenanya harus dikelola sedemikian rupa sehingga rasa
tidak puas berubah menjadi puas. Sedangkan faktor motivasi dikenal juga dengan
nama satisfier, motivator, job content, serta intrinsic factor yang
terdiri dari dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan ( advancement),
pekerjaan itu sendiri, kesempatan untuk berkembang serta peningkatan tanggung
jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar