Pembicaraan
mengenai peranan selalu dikaitkan dengan status mengingat kedua hal tersebut
seperti dua sisi mata uang yang saling berkaitan. Peranan wanita yangideal dalam
kebudayaan patriarki adalah menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik. Namun
saat ini hal tersebut sudah mengalami pergeseran dalam hal pembagian
peranan/kerja antara pria dan wanita dalam keluarga dan rumah tangga.
Menurut Pudjiwati (1983) terdapat dua tipe peranan
wanita sebagai berikut:
a. Pola peranan tipe pertama di mana peranan
wanita digambarkan seluruhnya hanya dalam pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan
rumah tangga atau pekerjaan pemeliharaan kebutuhan hidup semua anggota keluarga
dan anggota rumah tangga.
b. Pola peranan, di mana wanita mempunyai dia
peranan, yaitu peranan dalam pekerjaan rumah tangga dan di bidang mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, baik sebagai pencariu nafkah utama
maupun sebagai pencari nafkah tambahan.
Sedangkan
dalam Kartono (2006) wanita dalam lingkungan sosial diharapkan memiliki posisi
yang dihasilkan dari besarnya peranan yang dapat dilaksanakannya. Peranan yang
diharapkan masyarakat dari seorang perempuan adalah:
1. mempunyai rencana dan tujuan
hidup. Daklam hidupnya melalui rencana dan tujuan hidup maka perempuan akan
menjalankan peranan yaitu dengan menggariskan tujuan hidup kemudian mengkaitkan
diri pada prinsip yang telah ditentukan sendiri serta konsekuen dan bertanggung
jawab menca[ai tujuan hidupnya.
2. kerja atau karya. Perempuan
diharapkan mempunyai kerja atau karya yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan
masyarakat
3. pembentukan diri dan stabilitas
normatif yaitu perempaun dapat bertangggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
masyarakat
4. kemandirian susila dan bertanggung
jawab
5. partisipasi aktif dan konstruktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar