Dalam buku Manajemen karya Griffin (2003) disebutkan
kepemimpinan adalah sebagai proses, yakni penggunaan pengaruh tanpa
paksaan untuk membentuk tujuan-tujuan grup atau organisasi, memotivasi
perilaku ke arah pencapaian tujuan-tujuan tersebut, dan membantu mendefinisikan kultur grup atau organisasi. Sedangkan kepemimpinan sebagai
atribut ialah sekolompok karakteristik yang dimiliki oleh individu yang
dipandang sebagai pemimpin. Dan pemimpin adalah individu yang mampu
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan,
pemimpin adalah individu yang diterima oleh lain sebagai pemimpin.
Selain pengertian tersebut, menurut Ordway Tead dalam bukunya
The Art Of Leadership menyatakan kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang-orang agar merasa mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Dikutip dalam Kartini Kartono, 2006 : 37). Makna
kepemimpinan sebagaimana dikemukakan tadi akan semakin jelas dengan
definisi-definisi mengenai kepemimpinan menurut beberapa ahli. George R.
Terry dalam bukunya Principle of Management (Dikutip dalam Kartini
Kartono, 2006 : 37) berkata kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang lain agar mereka suka berusaha mencapai tujuan kelompok. Pendapat
lain dikemukakan oleh Howard H. Hyot dalam bukunya Aspect of Modern
Public Administration (Dikutip dalam Kartini Kartono, 2006 : 37) menyatakan
kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
kemampuan untuk membimbing orang.
Pendapat lain dikemukakan oleh E,S Bogardus (Dikutip dalam
Pamudji, 1992 : 11) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kepribadian yang
beraksi dalam kondisi-kondisi kelompok, tidak saja kepemimpinan itu suatu
kepribadian dan suatu gejala kelompok, ia juga merupakan suatu proses sosial
yang melibatkan sejumlah orang dalam kontak mental dalam mana seseorang mendominasi orang-orang lain. Selain itu menurut Munson (Dikutip dalam
Pamudji, 1992 : 11) kepemimpinan sebagai “kemampuan/kesanggupan untuk
menangani atau menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai
hasil yang sebesar-besarnya dengan sekecil mungkin pergesekan dan sebesar
mungkin kerjasama. Kepemimpinan adalah kekuatan moral yang kreatif dan
direktif”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar