Selasa, 27 Oktober 2020

Tipe - tipe Interaksi Sosial menurut James S. Coleman (skripsi dan tesis)

Menurut Soekanto dalam Abdulsyani, 2007:39 menyatakan hal yang terpenting didalam sebuah hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya adalah munculnya reaksi yang akan timbul sebagai akibat dari adanya hubungan tersebut. Reaksi ini kemudian menyebabkan tindakan seseorang akan bertambah luas dan akan menimbulkan keserasian (menyelaraskan) dengan tindakan-tindakan orang lain. hal ini terjadi karena manusia sejak dilahirkan telah memiliki hasrat keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu kelompok dan masyarakat. Menurut Ogburn dan Nimkoff dalam teori teori proses asimilasi, mengatakan bahwa (Ogburn dan Nimkoff dalam Abdulsyani, 2007:39) : “The process where by individuals or groups once dissimilar become similar, that is, become identified in their interests and outlook” Dimana dalam sebuah asimilasi atau proses individu maupun kelompok mengalami sebuah penyatuan (pengintegrasian) sekaligus proses penyesuaian terhadap berbagai peraturan yang merupakan pedoman. Dalam proses ini toleransi menjadi indikator dari terciptanya integrasi dalam kelompok dan proses penyesuaian sehingga terjadi integrasi. Jadi integrasi 12 yang terjalin dalam sebuah kelompok ditentukan oleh adanya interaksi sosial yang terdapat dalam kelompok tersebut. Sebuah kelompok sosial pasti terjadi interaksi sosial sebagai syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubunganhubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orangorang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Gillin dan Gillin dalam Soekanto, 2010: 55). Sebuah kelompok sosial yang erat pertemuan orang dengan orang dengan bertatap muka saja namun tidak saling berkomunikasi satu sama lain telah dikatakan berkomunikasi. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran pada kedua belah pihak bahwa adanya pihak lain yang mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syarat-syarat orang yang bersangkutan (Soekanto, 2010: 55). Coleman membedakan dua jenis pelaku yang terlibat dalam hubungan-hubungan itu: pelaku kelompok dan pelaku orang (Coleman, 2010: 741). Situasi konkret yang melibatkan agen pelaku kelompok, terkadang harus dibuat keputusan-keputusan yang menunjukkan perbedaan jelas antara pelaku personal dan pelaku kelompok. Secara analitis jelas bahwa setiap orang dalam situasi seperti itu mempunyai dua perangkat sarana: sarana miliknya sendiri, yaitu miliknya sebagai seorang pelaku personal; dan sarana milik pelaku kelompok yang diwakilinya sebagai agennya orang (Coleman, 2010: 741). Muncullah gambaran komunitas yang relasi utama di dalamnya adalah relasi di antara orang-orang. Hampir semua orang saling mengenal 13 sebagai orang, bukan pemegang posisi. Komunitas itu tampaknya jauh lebih dipersatukan dengan relasi di antara orang ketimbang relasi antarpelaku kelompok atau antara pelaku kelompok dengan orang (Coleman, 2010: 745) . Keberadaan individu dalam sebuah kelompok sebagai unsur struktural pada sebuah sistem sosial akan turut menciptakan tipe-tipe interaksi yang memiliki ciri-ciri khusus istimewa, diantaranya (Coleman, 2010: 745): a. tipe orang dengan orang, b. orang dengan pelaku kelompok, c. pelaku kelompok dengan pelaku kelompok 

Tidak ada komentar: